DPR kritik rencana pemerintah alihkan 80 penerbangan ke Halim
Pemerintah diminta jangan hanya fokus pada bandara, namun akses menuju bandara juga perlu dipikirkan.
Anggota Komisi V DPR RI, Saleh Husin mengkritik ide pemerintah yang akan mengurangi frekuensi penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng dan mengalihkan Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Menurut Husin, pemerintah jangan hanya fokus pada bandara, namun akses menuju bandara juga perlu dipikirkan.
"Perhatikan hak penumpang, pastikan akses ke pesawat dan bandara lancar," kata Husin kepada merdeka.com di Jakarta, Sabtu (23/11).
Husin melihat, kawasan Cawang yang menjadi akses penumpang menuju Bandara Halim merupakan kawasan langganan macet. Pemerintah harus memikirkan jumlah penumpang dan estimasi jumlah kendaraan yang akan menuju ke Bandara Halim Perdanakusuma.
Saleh mendesak pemerintah untuk menyediakan angkutan umum bagi calon penumpang maskapai yang ingin menuju ke Bandara Halim.
"Ini untuk mengurangi kepadatan lalu lintas menuju Halim. Sehingga, penumpang dan pengantar memiliki alternatif selain kendaraan pribadi dan taksi yang kapasitasnya terbatas," katanya.
Bukan hanya itu, kesiapan Bandara Halim untuk menampung pesawat juga harus diperhatikan. Kekuatan landasan serta daya tampung terminal harus dihitung secermat mungkin sehingga penumpang merasa nyaman berada di bandara tersebut.
"Bagus juga kalau ada maskapai yang sudah berminat memanfaatkan Halim, tapi otoritas bandara juga harus memperhatikan fasilitas yang layak dan manusiawi bagi penumpang. Jangan hanya melayani kepentingan maskapai saja," cetusnya.
Dari hitungan Saleh, jika pengalihan terwujud mulai Januari 2014, kepadatan di Bandara Soekarno-Hatta bisa berkurang 5 persen. Saat ini jumlah lalu lintas penumpang di Bandara Soekarno-Hatta mencapai 146.000 orang per hari, sehingga sekitar 5 persen atau 7.300 penumpang per hari dapat dialihkan ke Halim.
Sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan telah membahas pengalihan sebagian penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Bandara Halim Perdana Kusuma yang rencananya mulai efektif tahun depan.
"Tadi kita rapatkan 5 jalan keluar mengurangi penerbangan masuk ke Jakarta, pengurangan itu dialihkan ke Halim mulai Januari (2014). Sehingga dengan Halim bisa beroperasi awal Januari di Angkasa Pura II kira-kira sekitar 60-80 penerbangan bisa dipindah ke Halim per hari bisa dipindahkan ke Halim," jelas Dahlan melalui telepon kepada wartawan, Senin (18/11).
Sejalan dengan pengalihan sebagian penerbangan ke Halim Perdanakusuma, Dahlan mengingatkan agar Bandara Soekarno-Hatta tidak diisi penerbangan baru lagi. "Perusahaan kelebihan pesawat tidak boleh menambah penerbangan," ujarnya.
Dahlan tidak peduli dengan keberatan dan penolakan dari maskapai penerbangan. Dahlan mengaku lebih memprioritaskan kepentingan penumpang. "Keberatan maskapai tidak peduli daripada orang ke Lampung mengantre satu jam. Penerbangan harus menerima keputusan ini," tegasnya.