DPR: Target pertumbuhan ekonomi 5,5 persen terlalu ambisius
DPR menyarankan pemerintah merevisi target pertumbuhan ekonomi menjadi hanya 5,2 persen.
Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan sebesar 5,5 persen. Target itu diyakini cukup realistis mengingat prediksi bakal membaiknya ekonomi global tahun depan.
Namun DPR justru melihat sebaliknya. Target pertumbuhan ekonomi dalam asumsi makro RAPBN 2016 dipandang terlalu ambisius dan bakal sulit tercapai.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang disepakati DPR dan Pemerintah untuk tahun 2025? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Kenapa KKP menargetkan pertumbuhan PDB perikanan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga menargetkan pertumbuhan PDB perikanan rata-rata berada di angka 4,00-5,00 persen.
-
Bagaimana cara Partai Nasional Indonesia (PNI) menjalankan politik ekonominya? PNI adalah partai yang fokus di dalam pemerintahan dengan menjunjung tinggi nasionalisme dan politik ekonomi bersifat nasionalis.
-
Kapan rapat terkait perkembangan sektor pertanian nasional akan digelar? Herindra menambahkan bahwa dalam waktu dekat Menhan Prabowo dan jajaran Kemenhan akan menggelar rapat terkait perkembangan sektor pertanian nasional.
-
Mengapa DPR mendukung pengembangan Atase Kepolisian untuk membantu PMI? Mengomentari hal kebijakan itu, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menilai, permasalahan PMI di luar negeri begitu beragam dan membutuhkan pendampingan dari pihak Polri.
-
Kenapa target pertumbuhan ekonomi ini penting bagi Prabowo-Gibran? Target tersebut tercantum dalam Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2025. Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
"Target Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5 persen sulit dicapai. Memang memungkinkan tumbuh tinggi tapi pemerintah belum beri arah jelas terkait arah perekonomian," ujar Anggota Fraksi PKS DPR Abdul Fikri Fakih dalam Sidang Paripurna di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (20/8).
Dia mengkritik kinerja pemerintah yang belum maksimal dalam mengejar laju pertumbuhan ekonomi. Buktinya, pertumbuhan ekonomi hanya sebesar 4,67 persen di semester I 2015.
"Ini peringatan. Khususnya kualitas dari daya saing, kita tertinggal jauh dari kawasan. Tanpa daya saing kuat kita akan jadi pasar. Kami pandang RABPN butuh penajaman kebijakan untuk dorong pembangunan dan peningkatan kemakmuran rakyat," kata dia.
Senada dengannya, anggota Fraksi PAN DPR Laila Istiana juga menilai target pertumbuhan ekonomi tahun depan terlalu ambisius. Dia menyarankan pemerintah merevisi target pertumbuhan ekonomi menjadi hanya 5,2 persen.
"Kami dorong pemerintah prioritaskan pertumbuhan di sektor pertanian, pertambangan dan pengolahan dalam pencapaian pertumbuhan ekonomi 2016," kata Laila.
Baca juga:
Ekonomi ditarget tumbuh 5,5 persen, DPR nilai Jokowi terlalu optimis
Patok pertumbuhan ekonomi 2016 5,5 persen, ini strategi pemerintah
RAPBN 2016, pemerintah Jokowi targetkan nilai tukar Rp 13.400/USD
JK tepis anggapan bongkar pasang kabinet karena perekonomian lambat
Asumsi bahwa Jokowi bisa perbaiki ekonomi perlahan sirna