Ekonom sebut APBN kunci tangkal dampak kenaikan suku bunga The Fed
Ekonom sebut APBN kunci tangkal dampak kenaikan suku bunga The Fed. Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, mengatakan tahun ini Rupiah mengalami sedikit pelemahan. Namun, dia juga optimistis kondisi perekonomian Indonesia akan semakin membaik tahun ini. Salah satu faktor penolong ialah meningkatnya konsumsi masyarakat.
Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, mengatakan tahun ini Rupiah akan mengalami sedikit pelemahan. Hal tersebut disebabkan rencana dari bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed), untuk menaikkan suku bunga acuannya.
Namun, dampak kenaikan bisa ditangkal jika pemerintah mampu menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) lebih berkualitas.
"Meski ada rencana kenaikan suku bunga The Fed itu, tapi kita mengharapkan dengan adanya perbaikan kualitas dari APBN. Lalu dari sisi fundamental semakin kuat. Ini bisa mengabsorb potensi pelemahan Rupiah ke depan," ujar Josua di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (12/1) malam.
Dia juga optimistis kondisi perekonomian Indonesia akan semakin membaik tahun ini. Josua mengatakan proses pemulihan ekonomi masih akan terus berlangsung tahun ini.
"Ditambah lagi dari sisi fiskalnya juga semakin kuat, kredibel dan transmisi kebijakan moneternya masih terus berlangsung di tahun ini," ujar Josua.
Josua mengatakan faktor utama yang membuatnya optimistis terhadap perekonomian Indonesia tahun ini adalah konsumsi masyarakat diprediksi akan lebih dari 50 persen. Dia menambahkan investasi dari pemerintah maupun pihak swasta juga menjadi salah satu faktor pendorong lain yang mendukung pertumbuhan ekonomi.
"Konsumsi pemerintah yang kita harapkan, khususnya diprioritaskan di belanja modal. Sehingga belanja modal ini bisa mendorong ataupun memberikan dampak ganda pada sektor rill yang lebih cepat," kata dia.
Baca juga:
Pengusaha: Jaga nilai tukar Rupiah, pasar masih percaya pada USD
Ini yang harus dikhawatirkan pemerintah saat suku bunga The Fed naik
Suku bunga The Fed diprediksi naik 3 kali di 2017, ini antisipasi BI
Kenaikan bunga The Fed bahayakan negara mitra dagang terbesar RI
Usai kenaikan suku bunga The Fed, harga emas melemah tipis Rp 1.000
Kenaikan suku bunga The Fed dan prediksi dampaknya ke Indonesia
BPS soal kenaikan suku bunga The Fed: Rupiah pasti bergerak melemah
-
Apa yang dimaksud dengan bunga persen pinjaman? Bunga persen pinjaman adalah biaya tambahan yang harus dibayarkan oleh peminjam kepada pemberi pinjaman sebagai imbalan atas penggunaan dana pinjaman.
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
-
Kapan Ayat Seribu Dinar turun? Ayat seribu dinar adalah sebutan untuk dua ayat dalam Surat At Thalaq, yaitu ayat 2 bagian akhir dan ayat 3 seluruhnya.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Bagaimana skema suku bunga yang ditawarkan KPR BRI Suku Bunga Berjenjang? KPR BRI Suku Bunga Berjenjang memiliki skema suku bunga yang berbeda-beda sesuai dengan jenjang yang dipilih.1. Berjenjang 8 tahunTahun ke 1 s.d 3 : 6.20% per tahunTahun ke 4 s.d 6 : 9.50% per tahunTahun ke 7 s.d 8 : 11.50% per tahunSelanjutnya counter rate dengan minimal tenor kredit 8 tahun 2. Berjenjang 10 tahunTahun ke 1 s.d 3 : 5.75% per tahunTahun ke 4 s.d 6 : 9.00% per tahunTahun ke 7 s.d 10 : 11.00% per tahunSelanjutnya counter rate dengan minimal tenor kredit 10 tahun3. Berjenjang 15 tahunTahun ke 1 s.d 3 : 5.00% per tahunTahun ke 4 s.d 6 : 8.30% per tahunTahun ke 7 s.d 15 : 10.30% per tahunSelanjutnya counter rate dengan minimal tenor kredit 15 tahun 4. Berjenjang 20 tahunTahun ke 1 s.d 3 : 4.75% per tahunTahun ke 4 s.d 6 : 8.00% per tahunTahun ke 7 s.d 20 : 10.25% per tahunDengan minimal tenor kredit 20 tahun