Ekonomi tumbuh tinggi, tapi pemerintah punya PR merosotnya nilai tukar Rupiah
Pelemahan nilai tukar Rupiah akan berdampak pada kenaikan harga bensin dalam negeri. Pemerintah harus mewaspadai ini karena pembelian minyak dunia untuk konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) menggunakan Dolar Amerika Serikat.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio menilai, pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2018 masih akan terus meningkat. Namun sebaliknya, dia memperingatkan bahwa nilai Rupiah yang terus melemah juga bisa berdampak pada banyak hal, mulai dari harga BBM dalam negeri hingga peningkatan harga barang konsumsi.
Menurut dia, pertumbuhan ekonomi kuartal I/2018 sebesar 5,06 persen (sedikit terangkat dibanding Kuartal I 2017, 5,01 persen) merupakan sinyal bagus untuk menggapai target pertumbuhan ekonomi sampai 5,4 persen pada tahun ini.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa itu Rupiah Digital? Rupiah Digital merupakan uang Rupiah yang memiliki format digital.
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
-
Kapan Ayat Seribu Dinar turun? Ayat seribu dinar adalah sebutan untuk dua ayat dalam Surat At Thalaq, yaitu ayat 2 bagian akhir dan ayat 3 seluruhnya.
"Ada peningkatan (pertumbuhan ekonomi), yakni 5,06 persen (2018) dibandingkan 5,01 persen tahun lalu. Menurut saya, kita bisa sampai 5,3-5,4 persen tahun ini," ucap dia di Jakarta, Senin (7/5).
Meski begitu, pelemahan nilai tukar Rupiah akan berdampak pada kenaikan harga bensin dalam negeri. Pemerintah harus mewaspadai ini karena pembelian minyak dunia untuk konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) menggunakan Dolar Amerika Serikat.
Indonesia sendiri masih harus mengimpor sekitar 800 ribu barel minyak. Pemerintah harus mengeluarkan sekitar USD 60 juta setiap harinya untuk mendatangkan minyak yang seharga USD 74 per barel.
"Ini jadi tantangan besar. Kalau subsidi (BBM) ditarik maka inflasi naik, belum lagi ada tahun politik. Kalau harga tetap, APBN bakal tergerus," tegasnya.
Akan tetapi, Tito percaya, bila target pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,4 persen pasa tahun ini maka pendapatan negara tidak akan turun. Tapi, dia menekankan, pemerintah harus mengantisipasi akibat pelemahan Rupiah lain seperti potensi kenaikan harga barang konsumsi.
"Yang menakutkan adalah, kenaikan harga barang-barang konsumsi seperti makanan cepat saji. Itu yang mesti ditata," tukas Tito.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Ingin cari referensi dan beasiswa pascasarjana, datang ke pameran ini
Dianggap proteksionis, ini langkah Indonesia pasarkan kembali produk hortikultura
Bos OJK sebut Indonesia berpotensi jadi pusat fintech dunia
Menkeu ungkap ini pos anggaran paling rawan dimainkan calo
Ini syarat agar RI masuk 10 negara ekonomi besar dunia versi Bambang Soesatyo