El Nino, Jawa Barat terkena dampak terparah
Produksi pangan menurun drastis.
Kementerian Pertanian menilai Jawa Barat terkena dampak terparah dari El Nino. Ini terlihat dari produksi pangan di provinsi terbesar di Tanah Air tersebut yang menurun drastis.
"Jagungnya turun. kedelainya juga. Jadi yang paling parah kena adalah Jawa Barat, karena 2013 ke 2014 turunnya jauh hampir 1 juta jadi kembali ke potensi awal, karena 2014 turunnya hampir 900-an ribu," ujar Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Hasil Sembiring,Jakarta, Jumat (1/7).
-
Bagaimana Kementan mewujudkan swasembada pangan? Upaya tersebut salah satunya akan diwujudkan melalui program food estate maupun solusi cepat yang dijalankan Kementan berupa pompanisasi dan optimalisasi lahan.
-
Di mana Kementan mendukung petani untuk mewujudkan swasembada? Mentan mengatakan, Kabupaten Konawe adalah satu di antata sekian banyak daerah yang harus didorong untuk menjadi daerah penghasil pangan nasional. Dia mengatakan Konawe memiliki lahan yang subur dan air yang cukup. "Konawe harus jadi penghasil pangan terbesar di Indonesia. Mengapa demikian, sebab konawe adalah penopang pangan Sulawesi Tenggara dan bisa memenuhi kebutuhan kita karena memberi suplay ke provinsi lain yang membutuhkan," katanya.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Apa yang menjadi fokus Kementan dalam upaya mewujudkan swasembada? Mentan mengatakan, peningkatan produksi wajib dilakukan agar ke depan Indonesia tidak lagi bergantung pada kebijakan impor yang merugikan jutaan nasib petani Indonesia. Sebaliknya, dia berharap Indonesia mampu mencapai swasembada yang berdampak langsung pada kesejahteraan petani.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) produksi padi Jawa Barat menurun sebesar 271.755 ton. Kemudian Jagung turun 87.144 ton dan Kedelai 16.323 ton.
Penurunan ini disebabkan El Nino dan penyakit pada masing-masing komoditas pangan.
Meski demikian, Hasil mengatakan, secara nasional produksi padi tahun lalu sebanyak 75,40 juta ton gabah kering giling (GKG). Naik sebanyak 4,55 juta ton (6,42 persen) ketimbang tahun sebelumnya.
Penaikan produksi padi di Jawa sebanyak 2,31 juta ton dan luar Pulau Jawa sebanyak 2,24 juta ton.
"Penaikan produksi terjadi karena kenaikan luas panen seluas 0,32 juta hektar (2,31 persen) dan produktivitas sebesar 2,06 kuintal atau hektar (4,01 persen)," jelas dia.
Lalu, produksi jagung sebanyak 19,61 juta ton pipilan kering, naik sebanyak 0,6 juta ton (3,18 persen). Penaikan produksi tersebut terjadi di Jawa dan luar Jawa masing-masing sebanyak 0,46 juta ton dan 0,15 juta ton.
"Kenaikan produksi terjadi karena kenaikan produktivitas sebesar 2,24 kuintal atau hektar (4,52 persen), meskipun luas panen mengalami penurunan sebesar 49,65 ribu hektare (1,29)," ungkapnya.
Dan produksi kedelai sebanyak 963,18 ribu ton biji kering, meningkat sebanyak 8,19 ribu ton (0,86 persen).
Peningkatan produksi kedelai tersebut terjadi di luar Jawa sebanyak 30,50 ribu ton. Sementara Jawa terjadi penurunan produksi sebanyak 22,31 ribu ton.
"Peningkatan produksi kedelai terjadi karena kenaikan produktivitas sebesar 0,17 kuintal atau hektar (1,10 persen), meskipun luas panen mengalami penurunan seluas 1,59 ribu hektar (0,26)."
(mdk/yud)