Erick Thohir Beri Sinyal Penurunan Harga Tiket Pesawat Diperpanjang, Tak Hanya saat Libur Nataru
Penyesuaian tarif ini mulai diterapkan pada 1 Desember 2024 dan berlaku untuk keberangkatan antara 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025.
Pemerintah mengambil langkah strategis dengan menurunkan harga tiket pesawat domestik sebesar 10 persen selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Kebijakan ini berlaku di seluruh bandara di Indonesia, dengan tujuan untuk meringankan beban masyarakat yang hendak bepergian selama musim liburan.
Penyesuaian tarif ini mulai diterapkan pada 1 Desember 2024 dan berlaku untuk keberangkatan antara 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025. Namun, kebijakan tersebut hanya berlaku untuk tiket yang belum terjual, sehingga masyarakat diimbau untuk segera memanfaatkan kesempatan ini.
- Jelang Natal-Tahun Baru, Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat 10 Persen
- Kabar Gembira, Harga Tiket Pesawat Turun Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2025
- Pemerintah Tak Bisa Jamin Harga Tiket Pesawat Bisa Turun Jelang Tahun Baru 2025
- Erick Thohir Akhirnya Angkat Suara soal Mahalnya Harga Tiket Pesawat
Namun demikian, rupanya kebijakan ini akan kembali dilanjutkan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengungkapkan penurunan harga tiket pesawat ini merupakan bagian dari rencana jangka panjang pemerintah untuk mengatasi fluktuasi harga tiket musiman.
Erick menyatakan, pemerintah sedang menyusun roadmap lima tahun untuk mengelola situasi harga tiket pesawat pada masa-masa liburan besar seperti Lebaran dan Nataru.
"Nah itu yang kemarin kita rapat dengan Pak Menko, tiket seasonal ini kan ada high, ada low. Nah ini kita meminta bikin rencana 5 tahun. Gimana Lebaran, gimana Nataru. Apalagi tadi, Bapak Presiden semuanya planning sekarang. Artinya kita akan membuat roadmap selama 5 tahun seperti apa, situasi. Jadi tidak selalu kagetan,” ujar Erick Thohir dalam konferensi pers, Jakarta, Rabu (4/12).
Ia menambahkan rencana tersebut melibatkan kerja sama berbagai pihak, termasuk Kementerian Perhubungan, Kementerian Pariwisata, dan sektor swasta.
Erick menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar kebijakan yang diambil dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat.
"Nah ini yang kita harus lagi perbaiki, Pak Menko setuju, Pak Menteri Perhubungan setuju, Ibu Menteri Pariwisata setuju, jadi semuanya kita kerja sama. Tidak hanya BUMN, tetapi private sector harus terlibat sama-sama, jadi gak sendiri-sendiri, kita kerja itu harus sama-sama," terang Erick.
Harga Avtur Turun 10 Persen di 19 Bandara
Selain itu, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan juga mengumumkan langkah untuk menurunkan harga avtur sebesar 10 persen di 19 bandara utama di Indonesia.
Penyesuaian harga ini dilakukan untuk mendukung kebijakan penurunan harga tiket pesawat dan memastikan kelancaran mobilitas masyarakat selama periode Nataru.
"Untuk avtur kita menurunkan hingga 10 persen di 19 lokasi, yang mana 19 lokasi ini berdasarkan data historical merupakan airport yang terpadat pada saat periode Nataru. Yang besarnya itu di semua bandara besar ada di Juanda, Bali, Jakarta, Makassar. Yang lainnya itu ada di wilayah-wilayah timur. (Bandara) Soekarno-Hatta ini justru menjadi acuannya," terang Riva.
Kebijakan ini diharapkan tidak hanya memudahkan masyarakat untuk bepergian, tetapi juga mendorong peningkatan aktivitas ekonomi di berbagai daerah yang menjadi tujuan wisata selama liburan Natal dan Tahun Baru.
"Jadi memang ini yang akan kita siapkan," tutup Riva.