Eropa Krisis Energi, Ekspor Tambang RI Meroket 183,5 Persen di September 2021
Uni Eropa dan beberapa negara seperti China dan India kini tengah berhadapan dengan krisis energi. Negara-negara tersebut dinilai terlalu progresif dalam menyambut tren transisi energi batu terbarukan (EBT), yang membuat harga gas alam melambung.
Uni Eropa dan beberapa negara seperti China dan India kini tengah berhadapan dengan krisis energi. Negara-negara tersebut dinilai terlalu progresif dalam menyambut tren transisi energi batu terbarukan (EBT), yang membuat harga gas alam melambung.
Akibatnya, negara seperti Inggris menarik ucapan ingin menghilangkan penggunaan hasil tambang seperti batu bara, dan mulai kembali memakainya akibat ada kenaikan harga gas alam.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
-
Kapan Hari Brimob diperingati? Bangsa Indonesia memperingati Hari Brimob setiap tanggal 14 November.
-
Kenapa Emping Beras begitu istimewa di Bangka Belitung? Tak heran jika kuliner yang satu ini begitu legendaris di masyarakat Bangka Belitung.
Situasi ini rupanya turut menguntungkan Indonesia, yang dikenal memiliki sumber daya alam di sektor pertambangan yang besar, seperti batu bara dan sebagainya.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, ekspor komoditas dari sektor pertambangan pada September 2021 melonjak hingga 183,5 persen secara tahunan (year on year) atau 3,4 persen secara bulanan (month to month) menjadi USD 3,77 miliar.
"Komoditas terbesar adalah batu bara dengan share 70,3 persen, dan pertumbuhannya 168 persen," jelas Kepala BPS Margo Yuwono dalam sesi teleconference, Jumat (15/10).
Margo melanjutkan, komoditas tambang lain di luar batu bara yang alami pertumbuhan ekspor tertinggi yakni produk biji tembaga dengan pertumbuhan 166,2 persen, dan lignid yang meroket 904,9 persen.
Selain sektor tambang, ekspor industri pengolahan juga naik 34,9 persen secara tahunan menjadi USD 15,51 miliar. Komoditas dengan kenaikan terbesar antara lain besi dan baja sebesar 87,4 persen, minyak kelapa sawit 58 persen, dan produk kimia dasar organik 91,8 persen.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Berbatasan dengan Malaysia, Ini Daftar Potensi SDA Kaltara Bisa Jadi Ladang Investasi
Strategi Pemerintah Tangani Pertambangan Tanpa Izin
Presiden Jokowi: Setelah Nikel, Kita Setop Ekspor Bauksit
Perbedaan Hitung Kadar Nikel Buat Penerimaan Negara Tak Optimal
Bertemu Wabup Jember, Pendemo Tolak Tambang Pasir Besi dan Tambak Udang
Petrosea Raih Kontrak Jasa Pertambangan Rp3,7 Triliun