Fakta Kemenkeu RI: Sang Penjaga Keuangan Negara
Cek beberapa fakta menarik seputar Kementerian Keuangan RI berikut ini!
Kementerian Keuangan Republik Indonesia atau Kemenkeu RI termasuk kementerian negara di lingkungan Pemerintah Indonesia yang khusus membidangi urusan keuangan dan kekayaan negara. Seberapa tahu kamu tentangnya?
Punya Motto Unik
Kemenkeu RI punya motto Nagara Dana Rakca yang berarti Penjaga Keuangan Negara. Kemenkeu berlokasi di Jalan Dr. Wahidin No. 1 dan Jalan Lapangan Banteng Timur No. 2-4, Jakarta Pusat.
-
Mengapa Kemenkes RI memperkuat kesiapsiagaan nasional? Dalam upaya mencegah terjadinya pandemi baru yang disebabkan oleh patogen, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) terus memperkuat kesiapsiagaan nasional.
-
Bagaimana Kemenkes RI meningkatkan kesiapsiagaan nasional? Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat surveilans rutin, termasuk program ILI (Influenza-like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections). Pemanfaatan laboratorium kesehatan masyarakat (labkesmas) juga terus ditingkatkan.
-
Apa saja fungsi Kementerian Pertahanan RI? Kemenhan RI memiliki beberapa fungsi, yaitu perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pertahanan. Kemudian, fungsi pengelolaan barang milik atau kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kemenhan.
-
Apa yang dirayakan pada HUT RI? "Memperingati kemerdekaan bukan hanya tentang merayakan kebebasan, tetapi juga tentang berkomitmen untuk menjaga persatuan dan keadilan di negeri ini. Selamat HUT RI ke-79!"
-
Kapan Enzy Storia merayakan HUT Kemerdekaan RI? Enzy Storia dan suaminya yang dicintai, Molen Kasestra, ternyata turut serta merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
-
Kapan HUT RI ke-79 diperingati? Menjelang HUT RI ke-79 pada tahun 2024, logo dan tema yang dipilih memiliki makna mendalam yang menggambarkan esensi perjuangan dan aspirasi bangsa Indonesia di era kontemporer.
Masih punya kantor lain...
Selain itu, Kemenkeu RI juga punya kantor lain di Jalan Gatot Subroto No. 40-42 (Direktorat Jenderal Pajak); Jalan Jenderal A Yani, Rawamangun (Direktorat Jenderal Bea dan Cukai); serta di Jalan Purnawarman No. 99 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan).
Bermula dari Departement of Financien
Departemen ini dibentuk di masa pemerintahan Hindia Belanda, dengan alasan keadaan ekonomi yang memprihatinkan kala itu.
Kursus Mengelola Keuangan
Untuk mengoperasikan Depertement of Financien, pemerintah Belanda mengadakan beragam kursus mengelola keuangan untuk orang Belanda dan penduduk pribumi yang mampu. Kursus tersebut adalah kursus ajun kontrolir dan perbendaharaan.
Departement of Finance di Masa Pendudukan Jepang
Departement of Financien berubah nama menjadi Departement of Finance di masa pendudukan Jepang dan masih bertempat di gedung yang sama.
Lebih lanjut...
Gedung Departement of Finance dijadikan tempat untuk melakukan aktivitas keuangan sehari-hari. Gedung ini juga menjadi tempat pengelolaan keuangan dan pemutusan kebijakan ekonomi oleh Jepang.
Kekurangan tenaga keuangan membuat Jepang mendidik rakyat Hindia Belanda untuk mengikuti pendidikan keuangan.
Selama 1942-1945, Jepang menerapkan beberapa kebijakan, seperti likuidasi seluruh Bank Belanda, Inggris dan Cina. Pada 1946, Jepang melakukan invasion money senilai 2,4-8 miliar gulden di Jawa untuk menghancurkan mata uang Belanda yang sudah telanjur beredar di Hindia Belanda.
Setelah kemerdekaan, Departement of Financien harus mengelola keuangan Indonesia yang mengalami inflasi tinggi akibat beredarnya 3 mata uang di RI, yaitu mata uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda dan mata uang pendudukan Jepang. Lalu, pada 2 September 1945, Soekarno menunjuk ekonom terkenal asal Surabaya, Dr. Samsi sebagai Menteri Keuangan kabinet presidensial pertama RI pada 19 Agustus 1945. Dr. Samsi punya peran besar dalam mencari dana untuk membiayai perjuangan RI. Pada 26 September 1945, Dr. Samsi mengundurkan diri dan digantikan A.A Maramis.
Menteri Keuangan Pertama RI
Uang Pertama RI
Pada 24 Oktober 1945, Menteri Keuangan A.A Maramis menunjuk percetakan G. Kolff Jakarta dan Nederlands Indische Mataaalwaren en Emballage Fabrieken (NIMEF) Malang untuk mencetak uang ORI (Oeang Republik Indonesia) pertama.
Hari Keuangan RI
Pada 30 Oktober 1946, Menteri Keuangan Mr. Sjafruddin Prawiranegara menerbitkan EMISI PERTAMA uang kertas ORI. Sejak saat itu, uang Jepang, Hindia Belanda dan Javasche Bank tak berlaku lagi. Kemudian, 30 Oktober ditetapkan sebagai Hari Keuangan RI.
Gedung A.A Maramis
Gedung Departement of Financien kemudian berganti nama Gedung A.A Maramis setelah peresmian Hari Keuangan RI. Pada 2007, Gedung Menteri Keuangan dipindah ke seberangnya, yaitu Gedung Djuanda 1.