Fakta seputar tempat manggung Michael Buble di Tangsel
Gedung terbesar di Asia Tenggara.
Anda penggemar Michael Buble? Bersiaplah, biduan ternama Kanada itu rencananya bakal manggung di Tanah Air, 29 Januari mendatang.
Tapi, jangan kaget, pelantun lagu "home" itu nggak manggung di tempat biasa dipakai konser-konser penyanyi luar negeri, kebanyakan berlokasi di Jakarta.
-
Kapan Gedung Kawedanan Boja dibangun? Gedung Kawedanan Boja dibangun sekitar tahun 1800-an.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kenapa Gedung Setan dianggap angker? Menurut warga sekitar, daerah tersebut angker dan sering terjadi kecelakaan.
-
Gedung Pancasila berada di mana? Tidak semua bangunan lawas bisa lestari hingga sekarang. Sayangnya, sebagian di antaranya dibiarkan tak terawat kendati memiliki nilai sejarah, salah satunya gedung Pancasila yang ada di wilayah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
-
Kapan Gedung Landmark BSI Aceh ditargetkan untuk diresmikan? PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) menargetkan gedung landmark Perseroan di Aceh senilai Rp325 miliar diresmikan pada Maret 2024, menyusul rampungnya konstruksi yang ditandai topping off.
-
Kapan Rumah BUMN BRI Yogyakarta berdiri? Rumah BUMN BRI tersebut sudah berdiri sejak 2017 dan tercatat sudah ada ribuan pelaku UMKM di wilayah tersebut yang dibina dengan berbagai pelatihan maupun pendampingan agar mampu konsisten meningkatkan kapabilitas usahanya.
Dia bakal unjuk suara di Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan. Jangan dulu berpikir lokasinya pasti kecil sehingga susah kebagian tempat.
Sebab, daerah pinggir Jakarta itu sudah punya Indonesia Convention Exhibition (ICE). Gedung konvensi dan eksibisi di atas tanah seluas 22 hektar ini diklaim terbesar di Asia Tenggara.
Saat ini pembangunannya sudah memasuki tahap akhir dan bakal segera dioperasikan awal tahun depan. Itu artinya Michael Buble menjadi pesohor pertama menikmati kemegahan gedung berstandar internasional itu.
Berikut fakta-fakta seputar ICE:
Makan biaya Rp 3,8 triliun.
Pembangunan gedung konvensi dan eksibisi terbesar di Asia Tenggara ini makan biaya sekitar  Rp 3,8 triliun. Saat ini, pengerjaaannya sudah mencapai 80 persen.Â
Presiden Direktur PT Indonesia International Expo (IIE), Danny Budiharto, pembangunan gedung bakal tuntas seluruhnya Maret 2015. Kendati demikian, pengoperasiannya bisa dilakukan lebih awal, Januari mendatang.Â
"Awal dari tonggak sejarah baru industri pameran Indonesia yang layak diperhitungkan bagi pertumbuhan bisnis," ucap Danny, di Tangerang, kemarin.
Menampung 10 ribu orang
Gedung pertunjukan megah ini dibangun di atas lahan seluas 22 hektar. Lebih luas ketimbang Jakarta Convention Center (JCC) hanya 3 hektar.
Total luas bangunan ICE mencapai 200 ribu meter persegi. Terdapat 33 ruang konvensi, bisa menampung 10 ribu orang.
Kemudian sepuluh ruang pameran seluas 50 ribu meter persegi. Belum termasuk area pameran luar ruang seluas 50 ribu meter persegi.
"Kami juga tersedia in-house food production, fasilitas parkir 3 ribu kendaraan serta 300 kamar hotel bintang 4," kata  Danny Budiharto.
Operator perusahaan asing
Meskipun dibangun perusahaan lokal, namun operasional ICE bakal dijalankan perusahaan asing. Yaitu, Deutsche Messe AG.
Perusahaan Jerman ini pemilik Hannover Messe, pusat konvensi dan pameran terbesar di dunia. Deutsche Messe juga merupakan pemegang saham dan operator Shanghai New International Expo Centre (SNIEC) di China.
 "Kalau melihat bangunan, kita menggunakan arsitek nomor satu dunia bidang eksebisi. Operator kita pilih nomor satu," kata Danny Budiharto, Presiden Direktur PT Indonesia International Expo (IIE).
(mdk/yud)