Garuda Indonesia Terbangkan Pesawat Komersial Pertama Pakai Bahan Bakar Campuran Sawit
Pesawat ini terbang dari Bandara Soekarno Hatta ke Bandara Adi Soemarmo.
Pesawat ini terbang dari Bandara Soekarno Hatta ke Bandara Adi Soemarmo.
Garuda Indonesia Terbangkan Pesawat Komersial Pertama Pakai Bahan Bakar Campuran Sawit
Setelah berhasil di uji coba, PT Garuda Indonesia melaksanakan penerbangan komersial pertama menggunakan bahan bakar Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten menuju Bandara Internasional Adi Soemarmo, Solo, Jawa Tengah.
- Tiket Pesawat dari Bandara Kertajati Lebih Murah, ke Bali Hanya Rp600.000
- Penerbangan dari Bandara Husein Bandung Resmi Pindah ke BIJB Kertajati Mulai Hari Ini
- Piala Dunia U-17, Pemprov Jabar Maksimalkan Kereta Cepat Whoosh dan Bandara BIJB Kertajati
- Alasan Badan Pesawat Komersial Kebanyakan Berwarna Putih
"Ini adalah pertama kalinya, setelah kami lakukan uji coba dan berhasil, pertama kalinya kami gunakan biofuel untuk penerbangan komersial," kata Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, dikutip Antara, Jumat (27/10).
Merdeka.com
Pertamina SAF merupakan bahan bakar ramah lingkungan yang dikembangkan PT Pertamina (Persero) dengan menggunakan campuran komponen minyak sawit dalam formula SAF, sehingga dapat mengurangi emisi gas buang pesawat terbang.
Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Alfian Nasution menjelaskan Pertamina SAF telah diinisiasi sejak tahun 2010 melalui Divisi Research & Technology Innovation Pertamina, dengan melakukan riset pengembangan produk dan katalis dan diproduksi oleh PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI).
"Pada tahun 2021 PT KPI berhasil memproduksi SAF J2.4 di unit hydrotreating RU (Refinery Unit) IV Cilacap dengan teknologi Co-Processing dari bahan baku RBDPKO dengan kapasitas 1.350 kiloliter/hari," kata Alfian pula.
Merdeka.com
Bahan baku RBDPKO atau Refined Bleached Deodorized Palm Kernel Oil adalah minyak inti sawit yang telah mengalami proses pengolahan pemucatan, penghilangan asam lemak bebas dan bau.
Sebelumnya, Pertamina SAF telah melakukan rangkaian pengujian dimulai dari cell test di fasilitas milik Garuda Maintenance Facility (GMF), ground run, flight test pada pesawat militer CN-235 milik PT Dirgantara Indonesia.
Kemudian, tahapan ground run dan flight test juga dilakukan pada pesawat komersial Boeing 737-800 NG milik PT Garuda Indonesia pada 4 Oktober 2023.
"Hasil uji coba yang dilaksanakan membuktikan bahwa performa SAF sama baiknya dengan avtur konvensional," ujarnya pula.