3 Mahasiswa di Bogor Olah Limbah Kopi jadi Briket, Hasilkan Sedikit Asap dan Punya Aroma Unik
Asap yang dihasilkan diklaim tidak banyak dan cenderung memiliki aroma unik, serupa kopi.
Asap yang dihasilkan diklaim tidak banyak dan cenderung memiliki aroma unik, serupa kopi.
3 Mahasiswa di Bogor Olah Limbah Kopi jadi Briket, Hasilkan Sedikit Asap dan Punya Aroma Unik
Tiga mahasiswa di Bogor, Jawa Barat, berhasil menciptakan inovasi lewat ampas kopi.
Mereka ialah Dimas Aji, Dianto, dan Amar yang merasa tak ingin sisa kopi dari kafe yang dikelola terbuang sia-sia.
Melalui kreativitas ketiganya, bahan bakar briket cetak yang terbuat dari ampas kopi itu tercipta.
-
Bagaimana cara membuat briket? Briket berasal dari limbah pabrik atau limbah perkotaan dengan metode mengonversi bahan baku padat menjadi bentuk konvaksi yang lebih efektif, efisien, dan mudah digunakan.
-
Bagaimana ampas kopi diolah agar bisa digunakan dalam beton? Untuk mengatasi masalah ini, tim peneliti memanaskan ampas kopi hingga lebih dari 350 °C tanpa oksigen dalam proses yang disebut pirolisis.
-
Bagaimana proses fermentasi kopi? Proses mengolah kopi wine dimulai dari pemetikan biji kopi yang telah matang, lalu diproses melalui salah satu metode pengolahan pasca panen, yakni metode kering atau metode basah.
-
Apa yang dibuat oleh mahasiswa UGM dari kotoran sapi? Mahasiswa merupakan agen perubahan. Mereka telah menciptakan berbagai inovasi yang memberi dampak perubahan di tengah masyarakat. Terbaru, mereka melakukan inovasi dengan menyulap kotoran sapi menjadi batako untuk bahan bangunan.
-
Mengapa mahasiswa UGM membuat batako dari kotoran sapi? Dinda Ramadhan mengatakan bahwa program Batako Bawono muncul karena permasalahan di Padukuhan Kulwaru, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang kurang efektif dalam memanfaatkan dan mengelola limbah kotoran sapi.
-
Briket terbuat dari apa? Briket adalah bahan bakar padat yang terbuat dari limbah.
Berawal dari melimpahnya ampas kopi
Menurut salah satu owner, Dimas Aji, kafe Dad'Cobean Café yang dikelola bersama Dianto dan Amar itu memang kerap meninggalkan banyak ampas.
Agar termanfaatkan dengan baik, ketiga mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor itu lantas mengolahnya menjadi briket.
Ini sekaligus memanfaatkan peluang karena bahan bakar ramah lingkungan seperti briket tengah memiliki nilai jual ekonomi tinggi di pasaran.
Membantu para petani lokal
Di sisi produksi, mereka turut membantu perputaran ekonomi di kalangan petani kopi lokal dari Kelompok Karunia Caringin, Ciawi.
Dianto, selaku owner lainnya mengatakan, kualitas kopi dari kelompok tani lokal memiliki kualitas yang unggul.
Ini yang kemudian membuat kafe tersebut mampu menyajikan berbagai varian kopi dengan cita rasa khas seperti kopi bubuk dan minuman kopi.
Terus dikembangkan
Untuk saat ini, pihaknya masih terus mengembangkan produk briket dari ampas kopi tersebut.
Terkait pengolahannya, mula-mula ampas kopi dari minuman dikeringkan, kemudian dicampur dengan bahan perekat alami yakni tapioka.
Setelah terbentuk, bahan briket masuk ke tahap pencetakan hingga padat mengeras. Briket kemudian kembali masuk tahap pengeringan agar sempurna.
Hasilkan api yang bagus dan beraroma unik
Briket ampas kopi ciptaan trio mahasiswa kreatif itu diklaim menghasilkan api yang bagus, sehingga merata saat digunakan untuk memasak.
Tak sampai di situ, bahkan asap yang dihasilkan pun tidak banyak dan cenderung memiliki aroma yang unik, serupa kopi.
Ini berbeda dari briket yang dibuat dari batu bara maupun kayu, yang cenderung kurang merata.
Berawal dari tugas kuliah
Adapun gagasan unik ini berasal dari tugas kuliah yang kemudian sepakat mereka kembangkan.
Walau demikian, proses pemasarannya juga masih akan mereka kembangkan lagi.
“Kami memulainya dari tugas kuliah untuk membuat briket dari ampas kopi. Hingga akhirnya kami terus sempurnakan menjadi briket,” kata Dimas Aji, mengutip ANTARA.