Gojek dan Grab Dikabarkan Semakin Dekat untuk Merger
Grab Holdings Inc. dan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) dikabarkan semakin dekat mencapai kesepakatan untuk penggabungan bisnis mereka. Jika ini terwujud maka berpotensi menjadi sebuah aksi merger di sektor teknologi terbesar di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).
Grab Holdings Inc. dan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) dikabarkan semakin dekat mencapai kesepakatan untuk penggabungan bisnis mereka. Jika ini terwujud maka berpotensi menjadi sebuah aksi merger di sektor teknologi terbesar di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).
Dilansir dari Bloomberg, Kamis (3/12), menurut orang-orang yang identitasnya diminta untuk dirahasiakan karena bersifat percakapan pribadi, dua perusahaan teknologi ini telah mempersempit perbedaan pendapat mereka masing-masing. Walaupun beberapa bagian dari perjanjian masih harus dinegosiasikan kembali.
-
Siapa yang menggunakan layanan transportasi online di Indonesia? Berdasarkan riset Google, Temasek, dan Bain & Company pada 2022, layanan transportasi online digunakan oleh 80 persen populasi Indonesia.
-
Kapan layanan transportasi online mulai marak di Indonesia? Layanan transportasi online mulai marak di Indonesia sekitar tahun 2014-2015.
-
Mengapa Gojek dianggap sebagai penyedia layanan ride-hailing yang paling dipilih? Menurut pernyataan resminya, Selasa (24/9), penghargaan ini menunjukkan bahwa Gojek diakui sebagai penyedia layanan ride-hailing yang paling dipilih oleh pengguna saat menggunakan angkutan umum di Jakarta.
-
Kenapa Gojek menyediakan layanan motor listrik? Program bergabung sebagai mitra pengemudi Gojek, GoRide Electric bertujuan mendukung penggunaan motor ramah lingkungan. Selain itu, juga memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
-
Kenapa busi G-Power cocok untuk dipakai untuk ojek online dan pembalap? Dalam keterangan resminya, NGK mengklaim bahwa G-Power tidak hanya dapat meningkatkan performa, tetapi juga cocok untuk digunakan dalam kegiatan sehari-hari.
-
Apa yang membuat Gojek menjadi aplikasi favorit? Gojek, aplikasi layanan on-demand yang populer di Indonesia, telah berhasil meraih status sebagai aplikasi online favorit berkat kemampuannya dalam mengintegrasikan angkutan umum.
Detail akhir sampai saat ini masih dikerjakan antara para petinggi dari masing-masing perusahaan. Ditambah partisipasi Masayoshi Son dari SoftBank Group Corp yang merupakan investor utama dari Grab.
Dengan dibawahi oleh satu struktur dukungan substansial, pendiri dari Grab Anthony Tan akan menjadi CEO dari perusahaan hasil merger ini. Sementara untuk eksekutif Gojek akan menjalankan bisnis gabungan baru di Indonesia dengan merek Gojek, kata sumber tersebut.
Kedua perusahaan tersebut pun mungkin akan beroperasi secara terpisah dalam jangka periode yang lama, kata salah satu orang tersebut.
Sampai saat ini pun, pihak dari Grab, Gojek, dan SoftBank masih menolak untuk memberikan sebuah komentar. Menurut sumber orang-orang ini, pembicaraan masih lancar dan mungkin masih belum menghasilkan sebuah transaksi.
Kesepakatan usaha merger tersebut pun membutuhkan persetujuan regulasi, dan pemerintah mungkin memiliki keresahan antitrust dari penggabungan dua perusahaan ride-hailing raksasa tersebut.
Penyebab Pembicaraan Sempat Temui Jalan Buntu
Grab dan Gojek sendiri sudah berkompetisi secara sengit untuk dominasi bisnis pengiriman makanan dan pembayaran seluler selama beberapa tahun terakhir. Para investor pun sudah mendorong kedua perusahaan ini untuk bergabung agar bisa membentuk salah satu perusahaan internet paling kuat di wilayah Asia Tenggara.
Grab sendiri sampai sekarang hadir di delapan negara dengan nilai valuasi USD 14 miliar. Sedangkan, Gojek bernilai USD 10 miliar dan hadir di Indonesia, Singapura, Filipina, Thailand, dan Vietnam.
SoftBank telah mendorong kesepakatan sejak Son mengunjungi Indonesia pada Januari lalu, tetapi dirinya dikabari kesal dengan tidak adanya kemajuan diskusi.
Menurut salah satu sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut, persaingan lama dan bentrokan kepribadian antara para pemimpin kedua perusahaan telah menyebabkan negosiasi menemui jalan buntu.
Kenaikan Sea Ltd sebagai perusahaan yang tangguh dalam e-commerce dan pembayaran digital telah menghidupkan kembali percakapan Grab dan Gojek, ujar sumber tersebut.
Menurut Rohit Sipahimalani, kepala strategi investasi di Temasek Holdings Pte, dalam sebuah wawancara pada peluncuran laporan e-Conomy, perjalanan mengejutkan dari Sea sendiri sebagai sebuah perusahaan rintisan sampai menjadi aset berharga di Asia Tenggara dinilai menjadi "inspirasi terbesar" bagi para perusahaan lokal dengan basis internet.
"Masyarakat kini melihat bahwa pasar publik merupakan alternatif yang layak bagi perusahaan internet di Asia Tenggara," ujar Sipahimalani, yang mana perusahaan miliknya adalah salah satu investor di Gojek.
Reporter: Yoga Senjaya Putra
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)