Hadiri Wisuda Akbar PKN STAN 2021, Ini Pesan Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menghadiri wisuda akbar 4.859 lulusan Politeknik Keuangan Negara Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (PKN STAN) secara virtual, Rabu (27/10). Dalam sambutannya, dia mengatakan PKN STAN adalah sebuah sekolah yang mendidik pengelola keuangan negara yang kompeten.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menghadiri wisuda akbar 4.859 lulusan Politeknik Keuangan Negara Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (PKN STAN) secara virtual, Rabu (27/10). Dalam sambutannya, dia mengatakan PKN STAN adalah sebuah sekolah yang mendidik pengelola keuangan negara yang kompeten, memiliki ilmu pengetahuan dan teknik di dalam bidang keuangan negara.
“Saya berharap para lulusan tentu menguasai teknik keuangan negara yang kalian pelajari Sekali lagi saya ingatkan ilmu Anda baru merupakan ilmu awal. Namun menjadi dasar yang sangat penting dalam pembentukan profesionalisme kalian ke depan,” kata Menkeu.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Apa yang menurut Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, merupakan kekuatan Indonesia? Keberagaman yang dimiliki Negara Kesatuan Republik Indonesia, dalam segala bentuknya, adalah sebuah kekuatan yang harus dirangkul.
Menurutnya, sangat penting untuk membentuk sikap yang kompeten dan membentuk karakter yang kuat dalam pengelolaan keuangan negara ke depan. Disamping itu, dari 4.859 lulusan PTN STAN didominasi oleh perempuan 58 persen dan 42 persen oleh laki-laki.
Menkeu berharap, para wisudawati bisa meneruskan karir ke depan, lantaran berdasarkan pengalamannya banyak lulusan perempuan namun tidak bisa mencapai puncak karir.
“Saya senang juga bahwa hari ini Saya mendengar jumlah lulusan 58 persen adalah perempuan dan 42 persen laki-laki. Saya berharap di dalam karir ke depan para perempuan-perempuan ini bisa meneruskan karir ke depan. Banyak mereka yang lulusan terbaik dan jumlahnya cukup banyak perempuan kemudian tidak bisa mencapai puncak karir,” ungkap Menkeu.
Kendati demikian, baik lulusan perempuan dan Laki-laki, semuanya memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi terus yang terbaik, yang pada akhirnya menjadi orang-orang yang akan mengurus Indonesia di bidang keuangan negara.
Selain itu, Menkeu menyampaikan, setiap lulusan PKN STAN akan menghadapi tantangan yang cukup berat dalam mengelola keuangan negara, lantaran adanya pandemi covid-19. Dia berharap lulusan PKN STAN bisa memahami terkait konsekuensi, dampak, implikasi dari pandemi covid-19 terhadap keuangan negara.
“Jadi kalian sekarang menghadapi sebuah situasi yang barangkali adalah one in Lifetime, satu dalam hidup anda. Namun kalau kita belajar sejarah lebih panjang pandem ini bukan pertama kali dan pasti bukan yang terakhir,” pungkasnya.
Baca juga:
Sri Mulyani: Dunia Habiskan USD 12 Triliun Tangani Pandemi Corona
Sri Mulyani Sebut Aturan Keuangan Negara Hingga Pajak Sesuai Syariah
Menteri Sri Mulyani Beberkan Aspek Islami dari Aturan Penanganan Pandemi
Sesuai Nilai Syariah, Pemerintah Terus Upayakan Pemerataan Pembangunan
Sri Mulyani: Kita Harus Waspada Meski Kasus Covid-19 Alami Penurunan
Sri Mulyani Catat Pembiayaan Utang Capai Rp647 Triliun Hingga 30 September 2021
Curhat Sri Mulyani Hadapi Fenomena Luar Biasa Selama Menjabat Jadi Menteri