Harga daging sapi di Sumut masih bertengger di Rp 120.000 per Kg
Harga daging sapi yang dijual pedagang di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara masih bertengger di Rp 120.000 per kilogram (Kg). TPID melakukan peninjauan di tiga pasar tradisional yang ada di Kabupaten Langkat yakni di Kuala, Stabat, dan Pangkalan Brandan.
Harga daging sapi yang dijual pedagang di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara masih bertengger di Rp 120.000 per kilogram (Kg). Harga ini didapat dari hasil kunjungan Sekretaris Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Langkat Sutrisuanto.
Sutrisuanto menjelaskan, pihaknya melalui TPID melakukan peninjauan di tiga pasar tradisional yang ada di Kabupaten Langkat yakni di Kuala, Stabat, dan Pangkalan Brandan. Dari hasil kunjungan harga bahan pokok di pasar tradisional untuk daging sapi Rp 120.000 per Kg, beras kuku balam Rp 10.500 per Kg, beras jongkong IR 64 Rp 10.500 per Kg, dan gula pasir Rp 12.000 per Kg.
Untuk daging ayam boiler Rp 22.000 per Kg, daging ayam kampung Rp 50.000 per Kg, cabai merah keriting Rp 15.000 per Kg, cabai hijau Rp 7.000 per Kg, bawang merah lokal Rp 20.000 per Kg, bawang merah impor Rp 10.000 per Kg, bawang putih Rp 20.000 per Kg, kacang tanah Rp 7.000 per Kg, tomat Rp 10.000 per Kg, wortel Rp 12.000 per Kg, minyak goreng kemasan Rp 28.000 per Kg, dan minyak goreng curah kuning Rp 11.500 per Kg.
"Langkah ini diambil sesuai instruksi Bupati Langkat yang menginginkan adanya kestabiltasan harga pangan dan ketersediaan bahan pokok di Langkat," katanya dikutip Antara, Rabu (21/6).
Dia menegaskan, menjelang Lebaran biasanya masyarakat memanfaatkan pasar tradisional sebagai tempat untuk berbelanja. Untuk itu, stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok harus terjamin agar momentum Lebaran dapat dirasakan oleh masyarakat.
"Sejauh ini harga dan ketersediaan bahan pokok aman," tegasnya.
Sementara, Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Langkat Arifin menjelaskan, pihaknya belum menemukan jenis panganan yang kedaluarsa atau mengandung formalin dalam kunjungan ke pasar tradisional tersebut.
"Kita berharap pedagang pasar tradisional tidak menjual jenis panganan yang mengandung zat kimia," pungkas Arifin.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Bahan pangan apa yang mengalami kenaikan harga di Jakarta? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kenapa harga beras melonjak tinggi? Harga beras yang melambung tinggi memaksa warga antre panjang untuk membeli beras murah. Warga menilai pemerintah gagal menjaga pasokan bahan pangan yang berujung pada melonjaknya harga yang ditanggung oleh masyarakat.
-
Mengapa momen adu panco tersebut dianggap berharga? Mereka berdua dikelilingi oleh prajurit TNI lain yang menonton pertandingan panco yang sangat berharga tersebut.
-
Kenapa harga beras di Jawa Tengah naik? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
Baca juga:
Ramai-ramai klaim harga pangan turun jelang Lebaran
2017, mentan klaim pertama kali harga pangan stabil selama Ramadan
Kapolri: Tak ada kenaikan harga jelang Lebaran, yang ada malah turun
Pengusaha: Daging beku akhiri masalah kenaikan harga jelang Lebaran
KPPU semringah harga sembako stabil jelang Lebaran