Harga daging sapi Indonesia salah satu yang termahal di dunia
Di negara lain, harga daging sapi lebih murah dibandingkan dengan ikan.
Asosiasi Pengusaha Protein Hewani Indonesia (APPHI) mengungkapkan harga daging sapi di Indonesia merupakan salah satu yang termahal di dunia. Di negara lain, harga daging sapi lebih murah dibandingkan dengan ikan.
Direktur Eksekutif APPHI, Noverdi Bross, mengungkapkan mahalnya daging sapi disebabkan oleh belantik atau pedagang perantara. Harga jual di pasaran oleh para belantik dinaikkan untuk memperbesar margin keuntungan.
-
Apa perbedaan utama antara daging sapi dan daging kambing? Kedua jenis daging ini menawarkan berbagai keunggulan nutrisi yang unik, serta perbedaan dalam hal kandungan lemak, tekstur, dan aroma.
-
Apa yang menjadi ciri khas bumbu krengsengan daging sapi? Seperti disebutkan di atas, bumbu krengsengan daging yang menjadi ciri khas pada hidangan ini adalah penggunaan petis udang.
-
Bagaimana cara membuat daging sapi kecap menjadi empuk? Agar daging sapi tidak alot, rebus dengan panci presto sampai empukLalu, iris-iris sesuai seleraTumis bumbu halus, bawang bombay, paprika merah, paprika hijau, dan serai sampai harumMasukkan daging sapi ke tumisan. Aduk rataMasukkan jamur. Aduk rataTambahkan kecap manis. Aduk rata. Masak sampai bumbu meresap. Sajikan dengan taburan biji wijen.
-
Apa yang membuat daging sapi menjadi empuk? Tekstur daging sapi akan sangat lembut jika direbus dengans satu bahan ini.
-
Kapan opor daging sapi biasanya dimasak? Untuk menyemarakkan hidangan di hari raya Idul Fitri nanti, tak ada salahnya Anda berkreasi dengan menyajikan opor daging sapi di meja makan.
-
Bagaimana cara memotong daging sapi agar empuk? Salah satu metode utama untuk memotong daging adalah dengan memotongnya berlawanan arah dengan serat ototnya.
Menurut data APPHI, harga dasar daging impor yang dijual di pasar adalah Rp 45.000 per kilogram (Kg). Sementara daging lokal sekitar Rp 75.000 per Kg. Saat ini harga jual daging di pasaran berada di kisaran Rp 100.000 per Kg.
Margin antara daging impor dan lokal yang cukup besar ini, sekitar Rp 30.000, membuat pedagang selalu mengincar daging impor untuk dijual kepada konsumen rumah tangga. "Belantik alias pedagang perantara untungnya gede," ujarnya di Jakarta, Kamis (14/11).
Untuk menurunkan harga daging lokal, APPHI meminta daging impor hanya boleh dijual ke industri hotel dan restoran. Ini sebagai upaya menggenjot produksi daging lokal sehingga tidak melulu bergantung pada impor.
"Daging impor hanya boleh dikonsumsi hotel restoran, tidak boleh didistribusikan di pasar tradisional. sehingga tidak mengganggu keseimbangan pasar," jelasnya.
Daging impor, menurutnya, selama ini selalu memukul penjualan daging lokal. Pasalnya, harga daging impor lebih murah dibandingkan daging lokal.
(mdk/bim)