Harga gula dipatok Rp 12.500 per Kg untungkan konsumen dan ritel
Penetapan HET gula sebesar Rp 12.500 per Kg dimaksudkan untuk mengantisipasi agar harga gula tidak melebihi dari yang sewajarnya. Oleh sebab itu, dari sisi konsumen penetapan HET gula sangat baik untuk melindungi masyarakat.
Penetapan Harga Eceran tertinggi (HET) untuk komoditas pangan pokok seperti gula disebut berdampak positif terhadap perdagangan gula di level ritel. Sebab, baik konsumen maupun pedagang ritel diyakini akan diuntungkan dengan harga yang stabil.
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendukung langkah pemerintah memoderatori penetapan HET antara produsen dan distributor. Pedagang juga mengakui, penetapan ini menenangkan mereka, akan lonjakan harga yang bisanya dikeluhkan konsumen.
-
Apa itu Geplak Gula Jawa? Geplak Gula Jawa merupakan varian geplak yang memiliki ciri khas bentuk serta cita rasa yang berbeda dari geplak pada umumnya. Penampilannya sangat sederhana, warnanya cokelat tua, dan bentuknya lonjong dengan garis-garis di sisinya. Makanan ini biasanya ditaburi dengan tepung ketan sangrai.
-
Apa itu Gulampo? Gulampo jadi kuliner legendaris yang tak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Camilan ini terbuat dari parutan kelapa yang diberi sirop maupun gula aren manis. Rasanya jangan ditanya. Kombinasi antara legit dan gurih benar-benar sulit dilupakan.
-
Apa itu Gulo Puan? Konon, kudapan manis yang satu ini merupakan makanan legendaris, sebab dulunya menjadi kudapan para bangsawan dan raja Kesultanan Palembang.
-
Bagaimana cara memanfaatkan gulma untuk pengobatan? Anda bisa memanfaatkan tumbuh-tumbuhan yang sering dianggap gulma ini sebagai bahan pengobatan herbal.
-
Apa itu Gulai Siput Sedut? Gulai Siput Sedut adalah kuliner khas Melayu, tepatnya di daerah Tanjung Pinang, Batam, dan Karimun di Kepulauan Riau.
-
Apa pesan utama Gus Ipul di Hari Pahlawan? “Indonesia merupakan pasar yang besar dan dikaruniai begitu banyak sumber daya alam yang luar biasa. Inilah tantangan yang sesungguhnya bagi generasi penerus untuk mengelola kekayaan alam dan juga potensi penduduk Indonesia bagi kejayaan Bangsa dan Negara,” ujar Gus Ipul.
Koordinator Bidang Pengaduan dan Hukum Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Sularsi meyakini, penetapan HET gula sebesar Rp 12.500 per Kg dimaksudkan untuk mengantisipasi agar harga gula tidak melebihi dari yang sewajarnya. Oleh sebab itu, dari sisi konsumen penetapan HET gula sangat baik untuk melindungi masyarakat.
"Kalau dari sisi konsumen, penetapan HET ini sangat menguntungkan. Karena ada kepastian harga tertinggi. Tidak seperti harga cabai yang sewaktu-waktu bisa sangat tinggi harganya," tuturnya di Jakarta.
Hanya saja, dengan adanya penetapan HET gula, menurutnya pemerintah juga harus mengedepankan mekanisme pengawasan. "Caranya, dengan wajib melakukan operasi pasar apabila muncul harga melebihi HET yang telah ditetapkan," imbuhnya.
Selain itu, dia juga meminta penetapan HET gula ini juga bisa menguntungkan petani lokal. Di antaranya dengan mengawasi peredaran produk lokal dan memperbaiki tata niaga impor. "Jangan sampai justru petani yang terancam dengan penetapan HET ini. Itu harus selesai. Petani juga harus diuntungkan," serunya.
Heri, Pedagang kebutuhan pokok di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur mengaku sudah tahu adanya kebijakan penetapan HET untuk gula. Dia merasa dalam sebulan terakhir, harga gula terbilang stabil di banding bulan-bulan sebelumnya, begitu pula jika dibandingkan dengan harga kebutuhan pokok lainnya. Karena itu, dia yakin penetapan HET ini akan berdampak langsung pada stabilitas harga gula di pasaran.
Dari pengalamannya, dia mengatakan jika stabilisasi harga, erat kaitannya dengan daya beli masyarakat. "Ya kalau harga nggak stabil, terus ada kenaikan yang cukup tinggi, daya beli masyarakat akan berpengaruh. Meski gula termasuk kebutuhan pokok yang pasti ada pembelinya, tapi kami bisa rasakan perubahan daya beli masyarakat, ada pengurangan," ungkapnya.
Dia mencontohkan, menjelang perayaan tahun baru kemarin, harga gula sempat mencapai Rp 16.000 per Kg. Saat itulah daya beli masyarakat dirasakan Heri sangat menurun. Karena itulah dia berharap penetapan HET gula yang ada saat ini, bisa diterapkan juga untuk komoditi lain yang cukup penting bagi masyarakat, misalnya minyak goreng.
Senada, Pedagang grosiran kelontong di wilayah Pinang Ranti, Jakarta Timur, Gelora Surbakti berharap pemerintah terus melakukan upaya untuk menjaga stabilitas harga gula di pasaran, khususnya setiap menjelang hari raya. Pada momen-momen hari raya biasanya fluktuasi harga gula di pasaran bisa mencapai Rp 5.000 per Kg. Disparitas harga yang tinggi semacam ini, menurutnya selalu berdampak langsung pada daya beli masyarakat
Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI), Abdullah Mansuri menyambut positif penerapan HET tersebut. Dia berpendapat, penerapan HET ini akan membuat para pemain gula berhati-hati, lantaran dengan HET harga gula yang ada di pasaran tak lagi bisa dipermainkan sekehendaknya.
"Gula ini kan pemainnya banyak banget, dan tahapannya cukup ribet menurut saya. Jadi dengan adanya HET ini lebih bagus. Ini demi kebaikan bersama. Agar harga gula juga bisa dikendalikan," kata Abdullah.
Meski begitu, Abdullah mengingatkan kondisi yang terjadi di lapangan masih belum sepenuhnya sesuai harapan. Kendati saat ini HET gula ditetapkan sebesar Rp 12.500 per Kg, di lapangan masih dtemukan gula dijual sampai Rp 14.500 per Kg.
Karenanya, dia meminta pemerintah terus mengawasi dan campur tangan dalam proses produksi dan distribusi gula. "Tidak fair kalau pedagang ditekan dengan HET tetapi pemerintah tidak bisa menjamin bahwa harga gula yang sampai di pedagang Rp 11.000 atau Rp 11.500 sehingga pedang bisa menjual Rp 12.500 per Kg. Ini harus dijamin oleh pemerintah," tuturnya.
Baca juga:
Aceh darurat gula, harga tembus Rp 20.000 per kilogram
Menko Darmin sebut PTPN jadi penyebab harga gula naik
Ini solusi turunkan harga gula jadi Rp 12.500/Kg dari produsen