Harta Prajogo Pangestu Capai Rp743 Triliun, Dari Mana Asalnya?
Kekayaan Prajogo Pangestu terus meningkat sejak September 2023.
Kekayaan Prajogo Pangestu terus meningkat sejak September 2023.
Harta Prajogo Pangestu Capai Rp743 Triliun, Dari Mana Asalnya?
Nama Prajogo Pangestu berhasil menduduki peringkat pertama sebagai orang terkaya di Indonesia. Hal ini dipicu kenaikan hartanya yang cukup signifikan.
Melansir laman real time Forbes, pada pekan awal Desember 2023, harta Prajogo ditaksir lebih dari Rp730 triliun. Kenaikan harta mantan sopir angkot itu cukup signifikan mengingat pada September, kekayaannya berkisar USD8,5 miliar atau sekitar Rp130 triliun.
Di periode September, Prajogo masih berada di peringkat keempat sebagai orang terkaya di Indonesia.
Pada November, kekayaan Prajogo melesat tajam menjadi USD42,5 miliar atau setara Rp630 triliun dengan kurs Rp15.501 per USD. Posisinya bahkan melampaui Low Tuck Kwong, taipan pendiri Bayan Resources, sebuah perusahaan pertambangan batubara di Indonesia.
Hingga pekan awal Desember, kekayaan Prajogo terus meroket menjadi USD48,5 miliar atau setara Rp743 triliun. Dalam skala global, Prajogo berada di peringkat 26 versi Forbes.
Melihat nilai kekayaan Prajogo saat ini, bahkan hampir setara dengan anggaran yang dikucurkan ke Kementerian Pertahanan selama lima tahun, sejak periode 2019-2024.
Kekayaan taipan yang memiliki nama asli Phang Djoen Phen itu berasal dari gurita bisnis di sektor energi, yaitu;
1. PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
Perusahaan yang bergerak di bidang petrokimia ini didirikan oleh Prajogo pada tahun 1979. Perusahaan memproduksi beragam palet Olefin (etilena, propilena, py-gas dan campuran C4), Poliolefin (polietilen dan polipropilena), Styrene monomer dan Butadiene, termasuk produk sampingannya, melalui CAP, perusahaan petrokimia terbesar dan satu-satunya yang terintegrasi di Indonesia
Pabrik CAP berlokasi strategis di Ciwandan, Cilegon, Provinsi Banten, memberikan akses mudah bagi pelanggan utamanya dan akses ke pelabuhan perairan dalam.
Merdeka.com
2. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA)
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1984 atas inisiasi sejumlah pengusaha seperti Peter F Gontha, Prajogo, Bambang Trihatmojo. Tujuannya, agar Indonesia dapat memenuhi kebutuhan petrokimia secara mandiri tanpa bergantung dengan impor.
3. PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)
Barito Renewables Energy merupakan bagian dari Barito Pacific. Barito Renewables fokus terhadap strategi jangka panjang untuk menciptakan lingkungan lebih bersih dan menekan emisi.
Barito Renewables memulai operasional melalui salah satu entitas anak yaitu Star Energy Geothermal Group, produsen listrik tenaga panas bumi terkemuka.
Saat ini Grup Perseroan mengoperasikan tiga aset panas bumi yang berlokasi di Jawa Barat, dengan total kapasitas terpasang sebesar 886MW, mewakili sekitar 38 persen pangsa pasar di Indonesia.
4. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)
Perusahaan ini didirikan pada Agustus 2008 dan bergerak di bidang pertambangan batubara melalui anak usahanya, yakni PT Tamtama Perkasa.
Pada 2011, Tamtama mendapatkan Izin Usaha Pertambangan (IUP) batubara untuk jangka waktu 20 tahun. Luas wilayah konsesi mencapai 9.540 hektar (Ha) dan berlokasi di Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah.