IHSG Dibuka Menguat 36 Poin, 7 Saham Emiten Ini Bisa jadi Pilihan Beli
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka menguat 36,6 poin atau 0,62 persen ke posisi 5.964,03. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 9,97 poin atau 1,13 persen ke posisi 891,65.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka menguat 36,6 poin atau 0,62 persen ke posisi 5.964,03. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 9,97 poin atau 1,13 persen ke posisi 891,65.
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memprediksi indeks saham akan berada pada level tertinggi 6.088 pada hari ini. Pergerakan IHSG masih dibayangi oleh gelombang tekanan yang masih terjadi.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Bagaimana Indah Permatasari berbelanja di pasar? Indah bangun pagi untuk pergi berbelanja di pasar tradisional yang ditujunya.
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Apa penyebab naik turunnya harga saham? Prinsip Ekonomi Dasar: Hubungan antara Penawaran dan Permintaan Saat banyak orang mencari suatu barang, stoknya akan terbatas sehingga harganya cenderung akan naik.
-
Siapa yang merencanakan aksi teror di Bursa Efek Singapura? Pendalaman itu dibenarkan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar bahwa YLK memang hendak merencanakan aksi teror ini pada 2015 silam.
-
Apa yang Indah Permatasari beli di pasar? Selain membeli ikan dan ayam, ia juga membeli berbagai jenis sayuran dan bahan makanan lainnya.
"Namun mengingat kuatnya fundamental perekonomian Indonesia maka IHSG masih memiliki peluang untuk mengalami teknikal rebound," ujar William dalam riset harian, Jakarta, Rabu (14/4).
Sentimen dari market global dan regional juga akan turut mewarnai pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang. "Hari ini IHSG masih berpotensi terkoreksi dalam batas wajar," jelas William.
Adapun beberapa saham pilihan analis pada perdagangan hari ini di antaranya adalah SMGR, BMRI, LSIP serta TLKM. Kemudian ada juga saham perusahaan dengan kode TBIG, ERAA serta ROTI.
Tim Riset Phintraco Sekuritas dalam kajiannya mencatat, IHSG diprediksi fluktuatif pasca kenaikan inflasi di Amerika Serikat pada Maret 2021. Tingkat inflasi di AS tercatat naik 2,6 persen (yoy) dan 0,6 persen (mom) pada Maret 2021, kenaikan tertinggi dalam lebih dari 8,5 tahun.
Kenaikan tersebut menjadi salah satu indikasi akselerasi pemulihan ekonomi di AS. Hal-hal tersebut dapat memicu berlanjutnya aksi jual bersih (net sell) investor asing di pasar modal Indonesia. Net sell pada Selasa (13/4) lalu merupakan net sell investor asing kesepuluh secara beruturut-turut.
Meski demikian, penurunan imbal hasil (yield) obligasi AS tenor 10 tahun merespons rekomendasi U.S. Food and Drug Administration untuk menangguhkan penggunaan vaksin COVID-19 produksi Johnson & Johnson berpotensi meredam potensi net sell investor asing tersebut. Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun kembali meningkat ke level 1,69 persen setelah lelang pada Selasa (13/4) kemarin.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 79,79 poin atau 0,27 persen ke 29.671,82, indeks Hang Seng naik 442,25 poin atau 1,55 persen ke 28.939,5, dan indeks Straits Times terkoreksi 6,67 poin atau 0,21 persen ke 3.181,23.
Baca juga:
IHSG Diprediksi Merah, 7 Saham Emiten ini Bisa jadi Pilihan Beli
IHSG Dibuka Menguat, 7 Saham Emiten Ini jadi Andalan Analis
IHSG dan Kapitalisasi Pasar Bergerak Positif Selama Sepekan
IHSG Dibuka Hijau, Analis Rekomendasikan 8 Saham Emiten Ini
IHSG Diprediksi Hijau, Analis Rekomendasikan 8 Saham Ini
IHSG Diprediksi Kembali ke Level 6.000, 7 Saham Ini Bisa Jadi Pilihan Beli