IHSG Diprediksi Datar di Tengah Beragamnya Bursa Global
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa diproyeksikan datar di tengah beragamnya pergerakan bursa saham global. IHSG dibuka menguat 5,56 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.128,06. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,89 poin atau 0,22 persen ke posisi 863,2.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa diproyeksikan datar di tengah beragamnya pergerakan bursa saham global. IHSG dibuka menguat 5,56 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.128,06. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,89 poin atau 0,22 persen ke posisi 863,2.
"Seiring dengan minimnya sentimen positif dari bursa regional dan melihat pergerakan bursa AS yang ditutup mixed semalam, kami memperkirakan IHSG akan melanjutkan pergerakan sideways hari ini," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas di Jakarta, dikutip Antara, Selasa (28/9).
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Bagaimana Indah Permatasari berbelanja di pasar? Indah bangun pagi untuk pergi berbelanja di pasar tradisional yang ditujunya.
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Apa penyebab naik turunnya harga saham? Prinsip Ekonomi Dasar: Hubungan antara Penawaran dan Permintaan Saat banyak orang mencari suatu barang, stoknya akan terbatas sehingga harganya cenderung akan naik.
-
Siapa yang merencanakan aksi teror di Bursa Efek Singapura? Pendalaman itu dibenarkan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar bahwa YLK memang hendak merencanakan aksi teror ini pada 2015 silam.
-
Apa yang Indah Permatasari beli di pasar? Selain membeli ikan dan ayam, ia juga membeli berbagai jenis sayuran dan bahan makanan lainnya.
Pada penutupan perdagangan semalam, pasar AS bergerak beragam. Penurunan terjadi pasca kenaikan imbal hasil (yield) obligasi AS menjelang rencana The Fed untuk memulai pengurangan pembelian aset pada kuartal mendatang dan menaikkan suku bunga tahun depan.
Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun naik ke level 1,48 persen. Begitu juga dengan indeks dolar AS yang naik 1,08 persen ke level 93,38.
Dari pasar komoditas, harga minyak Brent menguat 2 persen ke level USD75,4 per barel. Harga batu bara naik 7,14 persen ke level USD204 per ton, nikel turun 1,64 persen ke level USD18.900 per ton, dan CPO turun 1,06 persen ke level 4.395 ringgit per ton. Sementara itu, harga emas terpantau melemah 1 persen ke level 1.750 per troy ounce.
Dari dalam negeri, jumlah kasus harian COVID-19 pada Senin (27/9) bertambah 1.390 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,21 juta kasus. Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 118 kasus sehingga totalnya mencapai 141.585 kasus.
Sementara itu, jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 3.771 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,03 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 turun menjadi 40.270 kasus.
Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 87,16 juta orang dan vaksin dosis kedua 48,92 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 205,83 poin atau 0,68 persen ke 30.034,23, indeks Hang Seng naik 193,92 poin atau 0,8 persen ke 24.402,7, dan indeks Straits Times terkoreksi 4,4 poin atau 0,14 persen ke 3.095,9.
Baca juga:
IHSG Dibuka Melemah, Analis Rekomendasikan Saham BCA dan BRI
IHSG Dibuka Melemah, Saham BCA dan BNI jadi Rekomendasi Analis
IHSG Dibuka Melemah, 7 Saham Emiten Ini Bisa jadi Pilihan Beli
IHSG Kembali Tembus Level 6.000 Jadi Sinyal Bangkitnya Optimisme Pasar
IHSG Dibuka Menguat, Saham Telkom dan Indofood Jadi Rekomendasi Analis
IHSG Dibuka Melemah, Analis Rekomendasikan Saham Telkom dan Unilever