IHSG Terkoreksi Dipengaruhi Beragam Pergerakan Bursa Kawasan
Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan terkoreksi di tengah beragamnya pergerakan bursa saham kawasan Asia. IHSG dibuka melemah 9,37 poin atau 0,15 persen ke posisi 6.346,8. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 1,4 poin atau 0,15 persen ke posisi 956,34.
Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan terkoreksi di tengah beragamnya pergerakan bursa saham kawasan Asia. IHSG dibuka melemah 9,37 poin atau 0,15 persen ke posisi 6.346,8. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 1,4 poin atau 0,15 persen ke posisi 956,34.
"Fokus pada minggu ini tertuju pada relaksasi pajak beberapa sektor dan penetapan suku bunga China. IHSG pada awal pekan ini berpeluang bergerak di kisaran 6.277- 6.382," tulis Tim Riset Lotus Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, dikutip Antara, Senin (22/3).
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Bagaimana Indah Permatasari berbelanja di pasar? Indah bangun pagi untuk pergi berbelanja di pasar tradisional yang ditujunya.
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Apa penyebab naik turunnya harga saham? Prinsip Ekonomi Dasar: Hubungan antara Penawaran dan Permintaan Saat banyak orang mencari suatu barang, stoknya akan terbatas sehingga harganya cenderung akan naik.
-
Siapa yang merencanakan aksi teror di Bursa Efek Singapura? Pendalaman itu dibenarkan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar bahwa YLK memang hendak merencanakan aksi teror ini pada 2015 silam.
-
Apa yang Indah Permatasari beli di pasar? Selain membeli ikan dan ayam, ia juga membeli berbagai jenis sayuran dan bahan makanan lainnya.
Bursa ekuitas AS bergerak variatif pada perdagangan akhir pekan lalu merespon keputusan bank sentral AS, Federal Reserve (Fed) yang menolak untuk memperpanjang relaksasi syarat modal bank yang sebelumnya diterapkan saat pandemi covid-19. The Fed pada Jumat (19/3) menolak untuk memperpanjang pelonggaran rasio leverage atau solvabilitas tambahan untuk bank selama pandemi.
Dari Eropa, Perancis mengumumkan pemberlakukan lockdown selama empat pekan pada 16 wilayah bagian. Penguncian tersebut diterapkan di tengah kekhawatiran terhadap progres kampanye vaksinasi di beberapa negara Eropa. Pelaku pasar juga tampaknya masih berfokus pada lonjakan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun yang memicu kembali kekhawatiran terhadap valuasi saham.
Dari komoditas, harga minyak melemah pada Jumat (19/3), turun 8 persen secara mingguan karena gelombang baru infeksi COVID-19 di seluruh Eropa yang mendorong lockdown baru dan mengurangi harapan pemulihan permintaan BBM. Minyak WTI turun 4 sen per barel ke level 59,96 dolar AS per barel dan minyak Brent turun 10 sen per barel ke harga 63,18 dolar AS per barel.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei melemah 535,36 poin atau 1,8 persen ke 29.256,69, Indeks Hang Seng naik 113,8 poin atau 0,39 persen ke 29.104,74, dan Indeks Straits Times meningkat 10,37 poin atau 0,33 persen ke 3.144,91.
Baca juga:
IHSG Diprediksi Menguat, 8 Saham Ini Bisa jadi Pilihan Beli
IHSG Melemah Tipis ke Level 6.356 Selama Sepekan, Kapitalisasi Pasar Capai Rp7.477 T
IHSG Dibuka Merah, Investor Direkomendasikan Beli 8 Saham ini
IHSG Dibuka Hijau, Analis Rekomendasikan Investor Beli 7 Saham Emiten ini
IHSG Dibuka Menguat Tipis, 7 Saham Ini Laik Jadi Pilihan Investasi
IHSG Dibuka Hijau, Simak 7 Saham Laik Beli Hari Ini