Impor Indonesia Turun 12,22 Persen Sepanjang Juli 2021
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia pada Juli 2021 mencapai USD15,11 miliar. Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 12,22 persen dibanding perdagangan di Juni 2021.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia pada Juli 2021 mencapai USD15,11 miliar. Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 12,22 persen dibanding perdagangan di Juni 2021.
"Impor Indonesia pada Juli 2021 mencapai USD15,11 miliar," ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam rilis bulanan, Jakarta, Rabu (18/8.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Bagaimana BRI membantu Gravfarm dalam memperluas pasar ekspor? BRI terus memberikan dukungan bagi UMKM binaannya untuk dapat “go ekspor”. Dukungan nyata tersebut diberikan melalui partisipasi UMKM binaan BRI dalam tradefair ataupun eksibisi yang dapat membantu perluasan pasar ekspor untuk pelaku usaha.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Dari mana ekspor sejumlah komoditas pertanian dilepas? Jelang dua hari peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78, Wakil Presiden (Wapres) Ma’aruf Amin, melepas ekspor sejumlah komoditas pertanian senilai 2,294 Triliun dari Pelabuhan Tanjung Priok ke 37 Negara.
Adapun impor yang turun karena impor migas turun sebesar 22,28 persen dan non migas turun 10,67 persen. Sementara itu, nilai impor Juli ini dibanding Juli 2020 masih mengalami penurunan sebesar 44,44 persen.
"Kalau kita rinci dibanding Juli 2020, migas dan non migas meningkat. Untuk migas meningkat 86,38 persen dan non migas meningkat 40,21 persen," kata Margo.
Sementara itu, impor menurut penggunaan barang, secara month to month (mtm) impor barang konsumsi, penolong dan modal mengalami penurunan. Barang konsumsi turun 1,22 persen, bahan baku penolong turun 12,37 persen, barang modal turun 18,58 persen.
"Secara tahunan atau year on year mengalami penurinan pada barang konsumsi naik sebesar 45,97 persen, bahan baku penolong naik 54,61 persen, barang modak naik sebesar 5,38 persen," tandasnya.
Baca juga:
Juli 2021, Ekspor Turun 4,53 Persen Jadi USD17,70 Miliar
Pemerintah Target Ekspor Tumbuh 7,9 Persen di 2022
Strategi Kemenperin Capai Target Substitusi Impor 35 Persen di 2022
Sandiaga Uno: Ekspor Kerajinan Tangan Jadi Tertinggi di Sektor Ekonomi Kreatif
Singapura Jual Emas Perhiasan asal RI ke Timur Tengah, Harga Lebih Murah 5 Persen
Evolusi Perdagangan Internasional Hingga Mobil Produksi RI Kuasai Pasar Mesir