Impor pangan kunci pemerintah tekan inflasi 2013
Sejarah mencatat, penaikan harga BBM subsidi selalu melambungkan inflasi di atas 10 persen.
Pemerintah mengklaim impor pangan menjadi kunci untuk menekan inflasi tahun lalu di bawah 9 persen. Impor tersebut mampu meredam lonjakan harga pangan akibat keputusan pemerintah menaikkan harga BBM subsidi.
"Bank Indonesia saya ingat sempat membuat prediksi inflasi bisa 9,8 persen-10 persen di akhir tahun, tapi berbagai kebijakan pangan fluktuatif kita bikin inflasi bisa dikendalikan," kata Menteri Keuangan Chatib Basri di Jakarta, Kamis (30/1).
-
Apa itu inflasi? Sekadar informasi, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa, yang berdampak pada biaya hidup.
-
Kapan inflasi terjadi? Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu hingga mengurangi daya beli uang.
-
Bagaimana inflasi mempengaruhi nilai investasi? “Inflasi juga dapat memengaruhi nilai tukar. Negara-negara dengan tingkat inflasi rendah biasanya mengalami apresiasi nilai mata uang dibandingkan negara-negara dengan inflasi yang lebih tinggi,” ujar Kar Yong Ang.
-
Apa saja penyebab utama inflasi? Salah satu penyebab utama inflasi adalah ketika permintaan barang dan jasa melebihi penawarannya. Jika banyak orang berusaha membeli produk atau menggunakan jasa yang terbatas, hal ini dapat menyebabkan kenaikan harga.
-
Apa yang Kemendagri minta kepada kepala daerah yang memiliki inflasi tinggi? Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir meminta kepala daerah dengan inflasi tinggi agar mengevaluasi sejumlah upaya pengendalian yang telah dilakukan. Upaya pengendalian harus berdampak dan tak hanya bersifat seremonial.
-
Siapa Lettu Inf Agus Prayogo? Mengutip laman TNI AD, Agus Prayogo merupakan seorang perwira TNI AD berpangka Letnan Satu (Lettu) dari kecabangan infanteri.
Chatib merasa bangga dengan realisasi inflasi tahun lalu. Maklum, sejarah mencatat penaikan harga BBM subsidi selalu memicu inflasi hingga melampaui 10 persen.
Sebagai ilustrasi, ketika pemerintah menaikkan harga BBM subsidi 10 persen pada 2005, inflasi kala itu menyentuh 12,5 persen. Hal serupa terjadi dua tahun kemudian, ketika harga BBM subsidi naik 30 persen, inflasi mencapai 11,3 persen.
"Ini pertama kali kita naikkan BBM tapi inflasi tidak tembus 10 persen," kata Chatib.
Kendati demikian, diakuinya, pelonggaran keran impor pangan bukan satu-satunya penyebab inflasi tahun lalu terkendali. Soalnya, ada penyebab lain berupa penaikan suku bunga acuan hingga 7,5 persen yang dilakukan Bank Indonesia.
Hanya saja, pengetatan moneter tersebut berefek pada ekonomi Indonesia yang tumbuh melambat. Atas dasar itu, Chatib meminta masyarakat untuk membiasakan diri untuk mengerem konsumsi.
Pemerintah sendiri mematok defisit APBN 2014 hanya 1,6 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). "Periode ini memang stabilisasi, baru kemudian kita bicara ekspansi permintaan," kata Chatib.
Baca juga:
Blusukan di Cipinang, Hatta minta rakyat tenang meski harga naik
Anomali, inflasi Januari 2014 diperkirakan di atas 1 persen
Harga makanan dan minuman naik 10 persen
Tradisi kenaikan harga di tengah bencana
Inflasi Januari bakal tinggi, Kemendag sebut sudah tradisi