Indonesia Impor Vaksin dari 5 Negara Ini
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto mengatakan, Indonesia mengimpor vaksin dari lima negara sekaligus. Meski demikian, vaksin tersebut tidak spesifik untuk vaksin Virus Corona.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto mengatakan, Indonesia mengimpor vaksin dari lima negara sekaligus. Meski demikian, vaksin tersebut tidak spesifik untuk vaksin Virus Corona.
Adapun kode impor komoditas vaksin adalah HS 3003320390. Vaksin tersebut terbagi atas beberapa jenis termasuk untuk impor vaksin Covid-19 yang telah masuk sejak bulan Desember lalu.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Apa yang dimaksud dengan PBI BPJS? PBI BPJS merupakan bagian dari program pemerintah yang bertujuan untuk menanggung biaya iuran BPJS Kesehatan bagi individu atau kelompok yang memenuhi kriteria sebagai penerima bantuan.
-
Bagaimana BPS berperan dalam penyusunan kebijakan pemerintah? BPS memiliki peran yang sangat vital dalam memberikan data statistik yang akurat dan terpercaya. Serta dalam mendukung penyusunan kebijakan pemerintah, dan dalam menunjang kepentingan masyarakat umum.
"Perlu saya sampaikan bahwa impor vaksin di sini kode HS 3003320390 itu ada beberapa negara," ujar Suhariyanto dalam diskusi daring, Jumat (15/1).
Adapun beberapa negara tersebut di antaranya, China, Hong Kong, Amerika Serikat, Belgia dan Prancis. Lima negara ini merupakan pengimpor vaksin terbesar ke Indonesia.
"Dari Chinayang besar-besar kemudian Hong Kong, AS, Belgia dan Perancis. Itu lima besar negara kita impor vaksin tapi ini gabungan bukan hanya vaksin Covid-19 saja. Tapi ini lima negara yang kita impor vaksin," tandasnya.
Sebelumnya, sebanyak 15 juta bahan baku vaksin Covid-19 asal China, Sinovac tiba di Indonesia, Selasa (12/1) sekitar pukul 12.30 WIB. Berdasarkan tayangan di Youtube Sekretariat Presiden, vaksin tersebut dibawa menggunakan pesawat Garuda Indonesia.
Pesawat yang membawa vaksin mendarat di Bandara Internasional Soekarno Hatta Tangerang Banten. Ini merupakan kedatangan vaksin Covid-19 Sinovac tahap ketiga.
Pemerintah sebelumnya telah menerima vaksin Sinovac tahap pertama sebanyak 1,2 juta dosis pada 6 Desember 2020. Kemudian, vaksin tahap kedua sebanyak 1,8 juta dosis tiba di tanah air pada 31 Desember 2020.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan 15 juta bahan baku vaksin yang baru tiba akan diproses oleh PT Bio Farma. Menurut dia, butuh waktu satu bulan untuk memproses vaksin tersebut menjadi vaksin siap pakai.
"Sehingga nanti pada awal Februari 2021, kita sudah punya 12 juta vaksin COVID-19 dalam bentuk jadi dari (target) 15 juta," kata Budi usai rapat di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 11 Januari 2021.
Baca juga:
Tubuh Merasa Sehat dan Bugar, Wagub Jabar Hampir Gagal Disuntik Vaksin Karena Ini
KPK Ungkap Potensi Kerugian Negara dan Benturan Kepentingan Pengadaan Vaksin
Pemprov DKI Pilih 3 Unsur Masyarakat Dorong Keberhasilan Vaksinasi Covid-19
Buka Program Vaksinasi Covid-19 di Jakarta, Anies Ingatkan Warga Tetap Jaga Prokes
Usai Disuntik Vaksin, Seorang Nakes di Bogor Mengeluh Pusing
Sultan HB X Tak akan Sanksi Warga Yogyakarta yang Menolak Divaksinasi Covid-19