Indonesia Sebenarnya Bisa Tak Impor Beras, Caranya Setop Buang Makanan
Bapanas akan terus mendorong masyarakat agar menghemat pangan.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebut sebenarnya Indonesia bisa mengurangi ketergantungan impor beras. Salah satunya dengan menggencarkan program setop boros pangan.
Sekretaris Utama Bapanas Sarwo Edhy, menyampaikan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat sekitar 30 persen total pangan yang terbuang, hal ini setara dengan pemenuhan pangan kepada 60-125 juta rakyat Indonesia.
-
Bagaimana hiu paus menelan makanannya? Hiu paus tidak memiliki gigi yang tajam dan panjang. Hal ini yang membuat mereka hanya bisa menelan makanan, seperti plankton, udang, dan ikan kecil secara utuh.
-
Kenapa kuliner Bogor patut dicoba? Sebab, cita rasa makanan yang ditawarkan di Kota Bogor pasti nggak akan mengecewakan lidahmu.Dari yang rasanya pedas, manis, gurih, hingga kuliner yang anti mainstream dapat kamu temui dengan mudah di Kota Bogor. Tetapi, apabila kamu bingung harus mencicipi mulai dari mana dulu, mungkin rekomendasi kuliner satu ini akan dapat membantu kamu. Yuk, intip apa saja makanan enak di Bogor yang wajib dicoba!
-
Kapan jaring-jaring makanan terbentuk? Setiap habitat tentu mempunyai jaring makanan yang diciptakan dengan cara berbeda pula.
-
Kapan kuah bakso sering disantap? Cita rasa gurih dan segar dari kuahnya ini membuat bakso sangat cocok disantap dalam cuaca apapun.
-
Di mana mi instan merupakan makanan pokok? Mi diperkenalkan ke Jepang oleh China, dan sejak itu telah menjadi makanan pokok dalam masakan Jepang.
-
Kapan Yakup Hasibuan mulai ngidam makanan tertentu? Namun, keinginan yang tak biasa justru muncul pada sang suami ketika kehamilan Jessica mencapai usia lima bulan.
"Sehingga kalau kita berhemat, boros pangan ini (dikurangi) misalnya 20 persen dari 30 persen yang terbuang, insyaallah beras kebutuhan nasional 31 juta ton (cukup)," kata Sarwo saat ditemui usai Rapat Koordinasi Perencanaan Program Pembangunan Ketahanan Pangan Tahun 2025, Senin (29/7).
Adapun untuk komoditas beras saja, kebutuhan masyarakat Indonesia mencapai 2,6 juta ton per bulan. Apabila masyarakat berhasil menghemat sedikitnya 20 persen saja dari total yang terbuang, maka Indonesia mampu menghemat hingga 6 juta ton beras.
"Kalau kita bisa menghemat 20 persen saja itu luar biasa berarti kita akan bisa menghemat sekitar 6 juta ton. 6 juta ton itu luar biasa bisa memberi makan kepada sekitar 60 sampai 80 juta jiwa," ujarnya.
Dari angka 20 persen penghematan ini secara otomatis dapat menghentikan impor beras. Kendati begitu, Bapanas mencatat hingga kini sudah ada 2,2 juta ton beras yang diimpor.
Atas dasar itulah, Bapanas akan terus mendorong masyarakat agar menghemat pangan. Jika semuanya kompak, maka Pemerintah Indonesia bisa menghentikan impor beras.
"Artinya kalau kita bisa hemat setop boros pangan, ini insyaallah kita tidak impor. (Ini) yang kita harus pahami,"
pungkasnya.