Indonesia, Thailand dan Malaysia Sepakat Batasi Ekspor Karet Hanya 240.000 Ton
Keputusan ini diperoleh dalam rapat bersama yang digelar pada 4 hingga 5 Maret 2019 di Bangkok. Selain mengatur batasan ekspor melalui mekanisme Agreed Export Tonnage Scheme (AETS), rapat juga memutuskan untuk memaksimalkan penggunaan karet dalam negeri, dan peremajaan karet alam.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, tiga negara penghasil karet yaitu Indonesia, Thailand, dan Malaysia sepakat untuk membatasi ekspor sebanyak 240.000 ton. Langkah tersebut dilakukan untuk menopang harga karet yang tengah jatuh saat ini.
Adapun keputusan ini diperoleh dalam rapat bersama yang digelar pada 4 hingga 5 Maret 2019 di Bangkok. Selain mengatur batasan ekspor melalui mekanisme Agreed Export Tonnage Scheme (AETS), rapat juga memutuskan untuk memaksimalkan penggunaan karet dalam negeri, dan peremajaan karet alam.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gam Ki Yong? Pertemuan keduanya terkait implementasi Program Tech:X, peningkatan kemudahan mobilitas bagi investor dari Singapura, pengembangan Pelabuhan Kendal, penguatan konektivitas udara, kerja sama agribisnis, dan kerja sama pariwisata.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Bagaimana Indra Kenz, Doni Salmanan, dan Wahyu Kenzo mempromosikan investasi bodong mereka? Indra Kenz kerap membuat konten yang memamerkan harta seperti rumah mewah, mobil sport hingga fashion branded.
-
Bagaimana cara Irjen Kementan mengajak Petani dan ASN Kementan untuk bangkit membangun pertanian Indonesia? “Kita sedang dalam posisi dan situasi yang tidak sedang baik, iklim dan cuaca yang sedang mempengaruhi proses pertanian. Itulah yang sedang dilakukan oleh Bapak Menteri." "Beliau banyak melakukan terobosan, melakukan kegiatan yang tanpa henti. Kalau bapak Menteri speednya sudah maksimal, tentunya kita anak buahnya yang ada di Kementerian Pertanian, ASN Pertanian, punya tanggung jawab yang lebih,” kata Irjen Setyo.
-
Siapa saja yang berperan penting dalam keberhasilan transformasi industri di Indonesia? “Capaian transformasi industri saat ini merupakan hasil kerja banyak pihak yakni dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, akademisi, dan terutama dari para pelaku industri sendiri.
"Hasil ITRC itu adalah sudah disepakati bahwa, AETS-nya 240.000 ton. Berlaku mulai 1 April efektif, tetapi Thailand minta berlakunya setelah kabinet terbaru karena mau pemilu 24 Maret," ujarnya di Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (6/3).
Menko Darmin mengatakan, dari total seluruh ekspor tersebut, tiga negara yang tergabung dalam forum International Tripartite Rubber Council (ITRC) memberi jatah untuk Indonesia melakukan ekspor hampir 100.000 ton.
"Jadi pembagiannya setelah ini dari 240.000, mungkin Indonesia kira-kira hampir 100.000 ton. Dari kebijakan itu di belakangnya yang ingin kita kembangkan bentuk stok dalam negeri sekaligus persiapan penggunaan karet untuk bangun jalan, sehingga itu mungkin lebih efektif dorong perbaikan harga," jelasnya.
Sementara itu, sisa kuota ekspor sebesar 140.000 ton diberikan untuk Thailand dan Malaysia. Dengan masing-masing kepemilikan sebesar 120.000 ton dan 20.000 ton. "Thailand, dia kira-kira 120.000 ton, sisanya Malaysia, kecil," jelas Menko Darmin.
Baca juga:
Deretan Strategi Pemerintah Naikkan Harga Karet Indonesia
Genjot Harga Karet, Pemerintah Akan Manfaatkan Untuk Perlengkapan Jalan
Kementan Target Produksi Karet 3,81 Juta Ton di 2019
Pemerintah Gandeng Malaysia dan Thailand Perbaiki Harga Karet
Ini Cara Pemerintah Dorong Harga Karet Capai Rp 9.000 Per Kg