Inflasi Februari 2023 Capai 5,547 Persen, Disumbang Beras Hingga Rokok
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi Februari tahun 2023 sebesar 5,47 persen (yoy), lebih tinggi jika dibandingkan tingkat inflasi pada bulan Januari yakni 5,28 persen (yoy). Sementara itu, secara tahun kalender atau Februari 2023 ke Desember 2022 terjadi kenaikan 0,50 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi Februari tahun 2023 sebesar 5,47 persen (yoy), lebih tinggi jika dibandingkan tingkat inflasi pada bulan Januari yakni 5,28 persen (yoy). Sementara itu, secara tahun kalender atau Februari 2023 ke Desember 2022 terjadi kenaikan 0,50 persen.
"Secara year on year terjadi inflasi sebesar 5,47 persen dan secara tahun kalender terjadi 0,50 persen," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini, dalam konferensi pers, di Jakarta Pusat, Rabu (1/3).
-
Apa itu inflasi? Sekadar informasi, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa, yang berdampak pada biaya hidup.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
-
Apa itu Bebehas? Salah satu tradisi di Muara Enim adalah bebehas, yakni kegiatan mengumpulkan beras yang dulunya dilakukan ketika sebuah keluarga mengadakan hajat, atau acara pernikahan yang disebut Ngantenkan.
-
Apa yang dimaksud dengan PBI BPJS? PBI BPJS merupakan bagian dari program pemerintah yang bertujuan untuk menanggung biaya iuran BPJS Kesehatan bagi individu atau kelompok yang memenuhi kriteria sebagai penerima bantuan.
Pudji menjelaskan, tingkat inflasi Februari 2023 sebesar 0,16 persen (mtm). Hal ini terjadi karena indeks harga konsumen meningkat dari 113,98 pada Januari 2023 menjadi 114,16 di Februari 2023.
"Kalau secara series, secara bulan ke bulan ini lebih rendah dibandingkan inflasi bulan sebelumnya yaitu Januari 2023 sebesar 0,34 persen," kata dia.
Adapun kelompok pengeluaran terbesar dari kelompok makanan, minuman dan tembakau. Pudji menjelaskan komoditas penyumbang inflasi secara mtm terbesar dari beras, rokok kretek filter, cabai merah, bawang merah, dan rokok putih.
"Jika dirinci kelompok pengeluaran penyumbang inflasi adalah kelompok makanan minuman dan tembakau, selain itu ada kelompok pengeluaran deflasi, dengan deflasi terdalam di kelompok transportasi," katanya.
Dari 90 kota yang diamati, tercatat ada 63 kota yang mengalami inflasi. Dari jumlah tersebut tercatat ada 37 kota yang tingkat inflasinya di atas rata-rata nasional. Lalu sisanya mengalami kenaikan inflasi namun masih di bawah rata-rata nasional. Sementara itu, 27 kota lainnya tercatat mengalami deflasi.
Tingkat inflasi tertinggi secara bulanan ada di Kota Ternate sebesar 1,85 persen (mtm). Tingkat inflasi ini disumbang ikan segar (1,45 persen), angkutan udara (0,19 persen), cakalang diawetkan (0,12 persen), kangkung (0,09 persen), beras (0,05 persen) dan rokok kretek filter (0,04 persen).
Reporter: Arief Rahman H.
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Kendalikan Inflasi, Ini yang Dilakukan Bank Indonesia Solo
Bupati Banyuwangi: Harga Beras Turun saat Musim Panen Raya
Pemerintah Bakal Tekan Inflasi Pangan Hingga 3 Persen Tahun Ini
Strategi Pemerintah Jaga Inflasi Tahun Ini
Pemerintah Siapkan Rp104,2 Triliun Jaga Ketahanan Pangan
Wow, Inflasi AS Tembus 6,4 Persen di Januari 2023