Ini 4 faktor penyebab ketimpangan kaya-miskin versi bos Bappenas
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019, pemerintah menargetkan tingkat kemiskinan bisa menurun menjadi 7-8 persen dari angka baseline 11,2 persen di 2015. Demikian angka ketimpangan diharapkan menurun dari 0,408 di 2015 menjadi 0,36 di 2019.
Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa pemerintah terus fokus dalam mengurangi tingkat ketimpangan kaya-miskin serta angka kemiskinan sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019, pemerintah menargetkan tingkat kemiskinan bisa menurun menjadi 7-8 persen dari angka baseline 11,2 persen di 2015. Demikian angka ketimpangan diharapkan menurun dari 0,408 di 2015 menjadi 0,36 di 2019.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Bagaimana kondisi ekonomi Indonesia di era Soekarno? Dalam buku berjudul 'Jakarta 1950-1970', seorang dokter bernama Firman Lubis mengutarakan kondisi ekonomi Indonesia saat itu amat kacau. "Inflasi melangit dan menyebabkan nilai rupiah merosot tajam dalam waktu yang relatif singkat. Sebagai gambaran, ongkos naik bus umum yang pada tahun 1962 masih Rp1 berubah menjadi Rp1000 pada tahun 65,"
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
Untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah harus memperhatikan 4 faktor utama yang mendorong ketimpangan pada generasi sekarang dan masa depan. Pertama, ketimpangan peluang sejak awal kehidupan yang mempengaruhi kualitas sumber daya manusia. Kedua, pekerjaan yang tidak merata. Ketiga, kekayaan yang terkonsentrasi pada sekelompok orang. Dan keempat, ketahanan ekonomi yang rendah.
"Kita harus mengatasi ketimpangan dan kemiskinan dengan lebih agresif. Karena kita bisa mengurangi ketimpangan dan kemiskinan, tapi selama ini kita kurang agresif," kata Bambang di The Westin Hotel Jakarta, Rabu (9/8).
Menurutnya, kepemilikan aset dapat menjadi salah satu faktor penentu dalam mengurangi ketimpangan. Tanpa aset produktif yang memadai, masyarakat ekonomi bawah tidak dapat keluar dari kemiskinan serta tidak dapat meningkatkan pendapatannya.
Selain itu, tanpa aset yang memadai, keluarga rentan tidak dapat berinvestasi yang cukup untuk masa depan anak anak mereka. Hal demikian akan berulang terus menerus dalam suatu siklus, dan menjadi lingkaran setan (vicious circle).
"Pertumbuhan ekonomi sebenarnya dinikmati oleh semua kelompok. Tapi perbaikannya justru yang berbeda. Di mana perbaikan gini pada kelompok menengah ke atas bisa lebih baik, namun yang di bawah tetap stagnan. Ini yang harus diperhatikan," tutupnya.
Baca juga:
Wapres JK sebut perbedaan gaji buat ketimpangan ekonomi sulit hilang
Jokowi: Pertama dalam sejarah, indeks pembangunan manusia naik level
IDF 2017, pemerintah cari solusi kurangi ketimpangan di Indonesia
Kata pengusaha soal usainya aksi mogok kerja SP JICT
Jurus pemerintah Jokowi agar garam tak lagi impor dari Australia