Ini Faktor Buat Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 5,03 Persen di Kuartal I-2023
Berkat pencabutan PPKM, jumlah penumpang di seluruh moda transportasi mengalami peningkatan. Angkutan rel naik 69,73 persen (yoy), angkutan laut naik 13,3 persen (yoy) dan angkutan udara naik 58,18 persen (yoy).
Di tengah ketidakpastian global, ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh 5,03 persen (yoy) pada kuartal I-2023. Badan Pusat Statistik (BPS) menilai aktivitas ekonomi yang stabil di awal tahun ini didorong oleh kebijakan pemerintah yang mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di akhir tahun 2022.
Berkat pencabutan PPKM, jumlah penumpang di seluruh moda transportasi mengalami peningkatan. Angkutan rel naik 69,73 persen (yoy), angkutan laut naik 13,3 persen (yoy) dan angkutan udara naik 58,18 persen (yoy).
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Kenapa BSI fokus untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia? Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi dalam acara tersebut mengatakan bahwa BSI sebagai bank syariah terbesar dan perusahaan milik pemerintah tentunya akan terus melakukan inovasi-inovasi kreatif untuk meningkatkan partisipasi perseroan dalam kemajuan ekonomi Indonesia. “Hal ini tentunya menjadi perhatian utama kami, bahwa sebagai perusahaan kami tidak hanya berbicara mengenai profit atau business only, tapi kami juga harus memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat,” kata Dewi.
-
Bagaimana BPS berperan dalam penyusunan kebijakan pemerintah? BPS memiliki peran yang sangat vital dalam memberikan data statistik yang akurat dan terpercaya. Serta dalam mendukung penyusunan kebijakan pemerintah, dan dalam menunjang kepentingan masyarakat umum.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik, BPS, Moh. Edy Mahmud mengatakan, beberapa penyelenggaraan kegiatan nasional atau internasional mendorong peningkatan mobilitas dan ekonomi masyarakat.
“Berakhirnya PPKM sangat berpengaruh pada aktivitas mobilitas masyarakat,” kata Edy di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Jumat (5/5).
Tak hanya itu, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara juga naik 508,87 persen (yoy). Rata-rata tingkat hunian kamar hotel juga meningkat hingga 3,63 persen.
Daya beli masyarakat sepanjang kuartal I-2023 dinilai stabil. Tingkat inflasi dinilai cukup terkendali. Per Maret 2023 tercatat inflasi berada di level 4,97 persen (yoy) dan 0,68 persen (qtq).
Indeks harga penjualan ritel juga tumbuh 1,58 persen (yoy). Penjualan mobil secara wholesale naik 7,o7 persen (yoy), sedangkan penjualan sepeda motor meroket hingga 44,47 persen (yoy).
Penerimaan PPh Pasal 21 tumbuh 21,6 persen. Nilai transaksi uang elektronik, kartu debit dan kredit tumbuh 3,03 persen (yoy) namun mengalami kontraksi 4,31 persen (qtq).
Ekonomi RI Bertahan di Tengah Ketidakpastian Global
Tak dapat dipungkiri kondisi ekonomi global di awal tahun sangat suram. Kondisi tersebut tentunya berdampak pada kondisi ekonomi RI. Meski begitu, sepanjang kuartal I-2023, nilai ekspor Indonesia tetap naik 1,6 persen (yoy).
"Memang secara nilai tumbuh tipis tapi kalau secara volume naiknya 26,89 persen (yoy)," kata Edy.
Edy menjelaskan, volume ekspor migas RI naik 18,94 persen (yoy), sedangkan volume ekspor non migas naik 27,24 persen (yoy). Sehingga surplus neraca perdagangan aik 31,3 persen (yoy).
Berbagai kinerja tersebut mendorong aktivitas produksi menjadi stabil. PMI manufaktur ada kuartal I-2023 berada di zona ekspansi, yakni di atas 50. Kapasitas produksi terpakai sebesar 72,33 persen .
Impor barang modal dan barang konsumsi masing-masing tumbuh 10,50 persen (yoy) dan 2,73 persen (yoy). Produksi penjualan mobil naik 5,7 persen (yoy).
Kemudian penjualan listrik naik 3,51 persen (yoy), terutama didorong konsumsi listrik segmen bisnis. Terakhir produksi gas PGN naik sebesar 8,02 persen (yoy).
"Beberapa catatan tadi memberikan pengaruh ke perekonomian kita di tahun 2023 kuartal I," kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)