Ini solusi Bayer Indonesia jadikan RI lumbung pangan dunia di 2045
"Kami optimis visi pemerintah untuk menjadi lumbung pangan dunia akan terwujud karena saat ini berbagai produksi komoditas pertanian Indonesia telah meningkat secara bertahap."
PT Bayer Indonesia, perusahaan bergerak di bidang Life Science terkait kesehatan dan pertanian turut merayakan Hari Pangan Sedunia 2018 di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Keikutsertaan ini sebagai tanda konkret Bayer terhadap upaya pemerintah dalam menggenjot sektor pertanian nasional dan menjadi lumbung pangan dunia 2045.
"Kami optimis visi pemerintah untuk menjadi lumbung pangan dunia akan terwujud karena saat ini berbagai produksi komoditas pertanian Indonesia telah meningkat secara bertahap," kata Team Lead Customer Marketing Manager PT Bayer Indonesia, Jarot Warseno dikutip keterangannya di Jakarta, Minggu (21/10).
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Siapa yang memulai usaha peternakan di Jakarta Selatan? Hidup di perkotaan padat seperti Jakarta, hampir mustahil rasanya merintis usaha peternakan. Namun, hal yang tidak mungkin itu justru bisa dimentahkan oleh Abdul Latif.Dilansir dari akun youtube Naik Kelas, pria Betawi ini memilih usaha penggemukan atau peternakan sapi di Jalan Palem 2, Petukangan Utara, Jakarta Selatan.
-
Kapan Pangeran Antasari wafat? Saat menjadi Sultan Banjar, Pangeran Antasari terus melanjutkan perjuangannya melawan Belanda. Di tengah perlawanan tersebut, Pangeran Antasari jatuh sakit terserang penyakit cacar dan paru-paru hingga akhirnya wafat pada 11 Oktober 1862.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
Menurutnya, sebagai perusahaan yang bebasiskan ilmu pengetahuan, Bayer mendukung visi pemerintah dengan meningkatkan pengetahuan para petani dan memperkenalkan berbagai solusi pertanian yang tidak hanya dapat memaksimalkan potensi hasil, namun juga dapat menjaga kelestarian lingkungan. Dengan penggunaan berbagai teknologi pertanian yang diperkenalkan ini, pihaknya yakin Indonesia akan dapat terus meningkatkan hasil produksi pangannya dan memantapkan visinya menuju ketahanan.
Meski sektor pertanian mencetak pertumbuhan yang positif, industri ini katanya masih harus menghadapi berbagai tantangan yang mengancam ketahanan pangan Indonesia. Salah satu tantangan terbesar adalah keterbatasan lahan produktif, hama penyakit, hingga terbatasnya petani penggarap dapat mempengaruhi hasil dan kualitas panen. Belum lagi cuaca ekstrem dapat menyebabkan gagal panen.
Bayer percaya dengan penerapan inovasi yang tepat, tantangan-tantangan tersebut dapat diselesaikan dengan cara yang menyeluruh dan berkelanjutan. Maka dari itu dalam gelaran Hari Pangan Sedunia 2018, Bayer memperkenalkan rangkaian inovasi agrikultur yang membantu ciptakan dan melestarikan lahan produktif di Indonesia seperti:
1.Adengo
Kemunculan gulma dapat menurunkan produktivitas tanaman jagung sebesar 50 persen. Sebagai solusi, Bayer hadirkan Adengo, herbisida berspektrum luas yang dapat digunakan untuk mengendalikan gulma berdaun lebar maupun sempit dan mengendalikan biji gulma yang akan tumbuh.
2. Council Complete
Beras adalah salah satu komoditas pangan utama. Bahkan Masyarakat Indonesia mengonsumsi beras sebesar 114,6 Kg per kapita per tahun. Untuk terus meningkatkan produktivitas beras, Bayer hadirkan Council Complete yang merupakan herbisida pintar yang mampu mengendalikan semua jenis gulma cukup dengan sekali aplikasi dengan dosis 0,2 liter per hektar.
3. Becano
Selain pertanian, Bayer juga berikan solusi untuk sektor perkebunan, khususnya perkebunan kelapa sawit dengan herbisida Becano yang fokus dalam mengendalikan biji gulma sehingga tidak sempat tumbuh dan bersaing dengan tanaman.
4. Jos (Jeruk OK Super)
Sedangkan untuk sektor hortikultura, Bayer memiliki rangkaian pestisida untuk pengendalian hama pada tanaman jeruk. Selain itu, rangkaian produk Jos membantu petani jeruk untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil panen.
5. Bayer Stewardship Training
Dimana para pengunjung/petani diajarkan bagaimana menggunakan pestisida/produk kimia lain secara benar sehingga keamanan bagi penggunanya dan juga lingkungan dapat tetap terjaga.
Baca juga:
Strategi Moeldoko jembatani petani dengan pemerintah dan pengusaha
Menengok Bendungan Batujai, bendungan pertama di Lombok berusia 36 tahun
Pemerintah Jokowi target kembalikan Indonesia sebagai raja rempah dunia
Fenomena El nino pengaruhi produksi pangan dalam negeri
Jokowi bakal canangkan optimalisasi lahan rawa untuk produksi pangan di HPS 2018