Jenis Investasi Paling Cocok Untuk Kaum Milenial
Co-Founder & CEO Halofina, Adjie Wicaksana menyebutkan, pada dasarnya investasi yang paling diminati banyak orang terbagi menjadi tiga yaitu deposito, emas dan properti. Seiring perkembangan zaman, kegiatan berinvestasi berubah fokus kepada solusi yang dibutuhkan seseorang saat hendak melakukannya.
Investasi kini tidak lagi identik dengan orang-orang berusia matang dan mapan. Saat ini, generasi muda atau kaum milenial mulai menguasai dunia investasi seiring beragamnya produk dan kemudahan dalam melakukannya.
Co-Founder & CEO Halofina, Adjie Wicaksana menyebutkan, pada dasarnya investasi yang paling diminati banyak orang terbagi menjadi tiga yaitu deposito, emas dan properti. Seiring perkembangan zaman, kegiatan berinvestasi berubah fokus kepada solusi yang dibutuhkan seseorang saat hendak melakukannya.
-
Bagaimana cara membagi anggaran untuk investasi? Martua menyarankan adanya pembagian porsi alokasi anggaran untuk berinvestasi.“Untuk pemula, secara umum bisa dialokasikan dengan pembagian 40% - 30% - 20% dan 10%," rinci Martua.
-
Bagaimana cara meminimalisir risiko investasi saham? Risiko selalu ada, tapi investor pemula bisa meminimalisir risikonya dengan melakukan riset terlebih dulu.
-
Bagaimana cara menghindari utang dalam tips keuangan? Hindari utang dalam tips keuangan dengan menjalani gaya hidup yang tidak bergantung pada pinjaman atau utang berlebihan. Selain itu, Anda bisa bijak dalam mengelola uang Anda. Hal ini dapat membantu kalian membuat keputusan keuangan yang lebih bijak di masa depan.
-
Kapan tips ini dibagikan? Ingin tahu caranya? Simak penjelasan lengkapnya yang disajikan pada Jumat (7/6/2024) berikut ini.
-
Apa yang perlu dilakukan untuk menghindari jebakan investasi? Tak banyak yang tahu, jika investasi memang termasuk salah satu cara menjadi miliarder tanpa modal besar paling efektif. Akan tetapi, Anda perlu berhati-hati memilih instrumen investasi. Jangan mudah terjebak investasi spekulatif, yaitu jenis investasi dengan tawaran keuntungan terlalu besar dan cenderung tidak normal. Alih-alih untung, Anda justru berisiko terkena penipuan saat memilih instrumen investasi semacam ini.
-
Bagaimana cara memulai investasi bagi pemula? Untuk itu, kegiatan investasi harus dilakukan dengan dana khusus. Terlebih lagi bagi para pemula yang masih belum memahami cara kerja investasi.
"Di Indonesia sekarang mungkin top 3 investment yang paling diminati hari ini adalah deposito, emas dan properti. Properti itu orang tua dulu kalau punya uang masukin ke situ, sekarang mau beli tanah di mana? mahal semua, gak mungkin beli 1 meter persegi dulu dicicil," kata dia dalam sebuah acara diskusi di Menara Satrio, Jakarta, Kamis (14/3).
Oleh karena itu, saat ini kaum milenial cenderung memilih investasi dengan cara yang mudah meski memiliki risiko tinggi. "Jadi sekarang barangnya sama, cara belinya yang beda. Sekarang ada crowd funding untuk properti, terus beli emas bisa digital kita beli," ujarnya.
Sementara itu, untuk deposito menurutnya tidak jauh berbeda dengan reksadana, di mana investor mengharapkan return dari investasi tersebut. Hal-hal tersebut dikatakan cenderung tidak menarik di mata orang tua. "Dilihat dari sisi milenial punya karakter jadinya dia lebih mau ambil risiko karena kecenderungan ingin ambil untung yang cepat, makanya mungkin banyak beberapa produk peer to peer lending didominasi milenial dilihat dari usernya (penggunanya)," ujarnya.
Senada, CMO Bareksa, Rani Sumarni menyebutkan saat ini milenial cenderung menginvestasikan uangnya untuk reksadana. Dia juga menyatakan kaum milenial merupakan pasar potensial bagi perusahaan investasi.
"Investasi ini trend saat ini untuk investasi akan jadi lebih tinggi ke depannya, tentu kami sangat optimis sekali karena dari sisi kebutuhan investasi ini sebenarnya biaya konsumtif yang ditunda. jadi mau gak mau dengan adanya jumlah usia milenal yang sangat besar, pasti akan mengcover semua nilai invest tersebut," ujarnya.
Dia menyebutkan reksadana sendiri merupakan jenis investasi baru dibanding properti atau emas yang sudah ada sejak dahulu. Namun dalam perjalanannya, kedua jenis investasi tersebut juga mengalami perkembangan dari sisi cara pembeliannya dimana saat ini sudah banyak fintech yang mewadahi investasi secara online.
"Produknya sudah lama tapi lebih inovasi bagaimana caranya ini mudah diperoleh. Nah kalau target marketnya sekarang usia milenial yang nantinya ini sangat produktif dari sisi income (pendapatan) otomatis ini akan jadi peluang yang sangat besar untuk Indonesia dari sisi investasi," ujarnya.
Oleh karena itu, dia mengajak kaum milenial untuk segara berinvestasi sesuai kondisi dan kebutuhan masing-masing. "Jadi memang tergantung kebutuhannya si customer itu sendiri," tutupnya.
Baca juga:
Genjot Literasi Keuangan, Asosiasi Fintech Ajak Milenial Investasi Sejak Dini
Otak-atik Kementerian ala Jokowi
Jokowi Wacanakan Dua Kementerian Baru, Wapres JK Sebut Harus Ada yang Dikurangi
Capex BUMN Ditargetkan Capai Rp 201 Triliun di 2019
Bappenas Soal Kementerian Investasi dan Ekspor: Tinggal Menunggu Waktu
Bahaya di Balik Niat Investor Tanam Modal di E-commerce Indonesia