Jokowi Minta OJK Kejar target Inklusi Keuangan Capai 90 Persen di 2024
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menitip pesan khusus kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mampu mengejar target inklusi keuangan Indonesia di 2024 mendatang. Seperti diketahui, Jokowi menargetkan indeks inklusi keuangan Indonesia harus mencapai 90 persen di 2024.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menitip pesan khusus kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mampu mengejar target inklusi keuangan Indonesia di 2024 mendatang. Seperti diketahui, Jokowi menargetkan indeks inklusi keuangan Indonesia harus mencapai 90 persen di 2024.
"Saya titip kepada OJK dan para pelaku usaha dalam ekosistem ini untuk memastikan inkusi keuangan yang kita kejar," ujarnya dalam acara OJK Virtual Innovation Day 2021, Senin (11/10).
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK mendorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? OJK telah meminta agar Industri Jasa Keuangan terus memperkuat governansi antara lain dengan penerapan manajemen risiko dan manajemen anti-fraud serta penyuapan.
-
Kenapa OJK mengimbau masyarakat waspada terhadap penipuan keuangan? Masyarakat Indonesia diimbau agar selalu waspada terhadap modus penipuan layanan di sektor jasa keuangan. Pasalnya sudah terjadi penipuan yang merugikan banyak korban.
-
Kenapa OJK mengupayakan perluasan akses keuangan di Jawa Tengah? Otoritas Jasa Keuangan bersama seluruh pemangku kepentingan terus memperluas akses keuangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah.
-
Mengapa OJK meminta agar Industri Jasa Keuangan memperkuat governansi? “Penerapan manajemen risiko di Sektor Jasa Keuangan perlu bertransformasi dari compliance- driven menjadi terintegrasi pada proses bisnis sehingga dapat meningkatkan kinerja, mendorong inovasi, dan mendukung pencapaian tujuan organisasi sehingga tercipta ekosistem keuangan yang bersih dan sehat,” kata Sophia.
-
Bagaimana OJK meningkatkan sinergi dan kolaborasi untuk memperluas akses keuangan? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh pemangku kepentingan terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi memperluas akses keuangan di seluruh wilayah Indonesia dalam mendukung Pemerintah mencapai target Inklusi Keuangan sebesar 90 persen pada 2024.
Dia menerangkan, penting bagi Indonesia untuk mencapai target literasi keuangan yang telah ditetapkan. Hal ini bertujuan untuk mendorong literasi keuangan yang dipadukan dengan literasi digital.
"Agar kemajuan inovasi keuangan digital memberikan manfaat bagi masyarakat luas dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inkusi," terangnya.
Selain itu, peningkatan inklusi keuangan disertai literasi keuangan juga diyakini akan mempermudah akses keuangan bagi masyarakat. Khususnya masyarakat lapisan menengah ke bawah. "Ini menjadi solusi untuk menekan ketimpangan sosial dan menjangkau segmen masyarakat yang belum tersentuh sistem keuangan konvensional," tutupnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan indeks inklusi keuangan Indonesia harus 90 persen di tahun 2024 mendatang. Peningkatan akses keuangan ini dinilai penting, untuk mendorong pembangunan dan pertumbuhan ekonomi secara nasional.
Untuk itu, dia menunjuk Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menjadi Ketua Harian Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI). Penunjukan ini berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 114 Tahun 2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI).
Airlangga mengatakan, dalam Perpres tersebut juga mendorong penguatan akses permodalan dan mendukung pengembangan UMKM. Termasuk juga untuk penguatan integritas kegiatan ekonomi dan keuangan inklusif.
"Melalui Perpres SNKI yang baru, akan mendorong penguatan akses permodalan dan dukungan pengembangan untuk Usaha Mikro dan Kecil (UMK), serta penguatan integrasi kegiatan ekonomi dan keuangan inklusif melalui layanan keuangan digital sebagai bagian dari upaya untuk mencapai tujuan keuangan inklusif," tutur Airlangga dalam keterangan resminya, Jakarta, Minggu (13/12).
Baca juga:
Bantu Bangkitkan Ekonomi, OJK Kembali Gelar Bulan Inklusi Keuangan di Oktober 2021
Grup Astra Rilis Aplikasi Pembayaran Digital AstraPay, Bisa Apa Saja?
Tren Bank Digital, Aplikasi Mobile Bank Neo Commerce Diunduh 6 Juta Kali
Fintech OctaFX Gelar IB Summit 2021, Lahirkan Potensi Pertumbuhan Baru
Kemenkeu: Inklusi Keuangan UMKM Rendah Hambat Penyaluran Bantuan Pemerintah
Pemerintah Incar Tingkat Inklusi Keuangan Capai 90 Persen di 2024