Jos Soetomo, Raja Kayu dari Balikpapan yang Pernah Masuk Daftar Orang Kaya di RI
Warga Balikpapan, Kalimantan Timur mungkin sudah populer dengan nama Jos Soetomo, atau akrab dipanggil Haji Muhammad Jos Soetomo. Popularitasnya itu seiring dengan kekayaannya yang melimpah namun rajin bersedekah.
Warga Balikpapan, Kalimantan Timur mungkin sudah populer dengan nama Jos Soetomo, atau akrab dipanggil Haji Muhammad Jos Soetomo. Popularitasnya itu seiring dengan kekayaannya yang melimpah namun rajin bersedekah.
Mengutip dari beberapa sumber, Jos Soetomo merupakan pria keturunan China dengan nama asli Chiang Ching Tek. Dia lahir di Desa Senyiur, Kecamatan Muara Ancalong pada 4 April 1945.
-
Bagaimana cara orang kaya ini dimakamkan? Makam ini menyimpan kerangka empat anggota keluarga kaya 'tuan tanah' yang dikremasi dan dikubur bersama dengan lima kereta kencana dan lima kuda.
-
Kenapa orang berpura-pura kaya? Perilaku ini umumnya dilakukan untuk menyembunyikan keterbatasan keuangan mereka.
-
Bagaimana orang kaya menabung? Orang kaya sangat bijak dalam pengelolaan uang. Mereka selalu mencari cara untuk menghemat.
-
Mengapa makam tersebut diyakini sebagai makam orang kaya? "Ini mungkin adalah anggota kelas pemerintahan Chimu," katanya, menunjuk pada perhiasan yang ditemukan bersama mereka.
-
Apa yang menjadi ciri khas orang yang gemar berpura-pura kaya? Satu hal yang membedakan orang-orang ini adalah kecenderungan mereka untuk membahas cita rasa dan gaya hidup yang dianggap elite.
-
Kenapa orang kaya dimaklumi saat bertengkar? Jika orang kaya bertengkar, orang masih bisa memaklumi. Semua yang mereka inginkan dapat dibeli. Biarkan mereka bertengkar, karena mereka bisa membeli kebahagiaan dengan kekayaan yang mereka miliki," ujar Das'ad dalam ceramahnya.
Desa Senyiur merupakan desa terpencil yang saat ini masuk dalam wilayah Kabupaten Kutai Timur. Masa itu, warga yang tinggal di Desa Senyiur hanya sekitar 100 kepala keluarga saja.
Keluarga Jos memilih tinggal di Senyiur karena kayu damar yang melimpah di wilayah tersebut, dan melihat peluang untuk berbisnis kayu. Meski di satu sisi, Jos juga sudah berbisnis menjual garam. Hanya saja, garam memang sangat dibutuhkan warga pedalaman saat itu, jadi mereka dengan mudah diterima warga setempat.
Suku Dayak merupakan suku yang mendominasi di desa tempat Jos tinggal. Kemudian, warga desa setempat merupakan Dayak Lundayeh di Krayan, Kabupaten Nunukan, yang tidak pernah kesulitan garam.
Sekitar tahun 1970, nama Jos melambung luar biasa sebagai raja kayu dari Kalimantan Timur, seiring dengan booming-nya penebangan dan penjualan kayu tropis dari Kaltim.
Dari bisnis kayu ini Jos kemudian mendiriman perusahaan dan diberi nama PT Sumber Mas. Selain jual kayu gelondongan, dia juga membangun pabrik plywood di Loa Janan dan satu lagi di Jawa Timur. Anak perusahaan PT Sumber Mas di antaranya PT Kayan River Industries Plywood (KRIP), PT Meranti Sakti Indah Plywood (MSIP), PT Meranti Sakti Indonesia (MSI), PT Dirga Rimba dan PT Estetika Rimba.
Eksistensi Jos sebagai orang terkaya di Balikpapan dapat ditandai dengan pembelian tanah di mana-mana terutama di Samarinda, Balikpapan, dan di luar Kaltim. Hampir tiap sudut jalan ada tanah dan bangunan milik Jos, seperti yang dilakukan oleh tokoh spiritual Haji Muhyar dari Samarinda Seberang sekarang ini.
Jos juga tercatat memiliki hotel bernama Gran Senyiur. Dia juga membangun lapangan golf di Karang Joang, Balikpapan. Dulu di samping pabrik plywoodnya di Loa Janan, juga ada lapangan golf.
Pada tahun 2017, Globe Asia menempatkan Jos Soetomo masuk dalam daftar 150 orang terkaya di Indonesia. Dia menempati urutan ke-93 dengan kisaran kekayaan USD430 juta atau setara Rp 5,5 triliun setelah tax amnesty.
"Pak Dahlan (Dahlan Iskan CEO Jawa Pos waktu itu) lebih kaya dari saya. Saya hanya di urutan 93," kata Jos.
Di usia senja, Jos kerap dibantu dengan kursi roda selama menjalani aktivitas. Saat ini, Jos menjabat sebagai Dewan Penyantun Universitas Nahdatul Ulama (UNU) Kaltim, yang mana kampusnya baru saja diresmikan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin awal November tahun lalu.
(mdk/azz)