Kajian Penundaan Pajak Penghasilan Karyawan Hampir Rampung
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut proses kajjan penundaan penarikan pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 atau pajak penghasilan Karyawan sudah mencapai 95 persen. Pihaknya pun terus menggodok aturan ini agar bisa segera direalisasikan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut proses kajian penundaan penarikan pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 atau pajak penghasilan Karyawan sudah mencapai 95 persen. Pihaknya pun terus menggodok aturan ini agar bisa segera direalisasikan.
"Jadi dari sisi pembahasan teknis di kemenkeu sudah katakan 95 persen sudah selesai. 5 persen sisanya keputusan timing dan harus dipresentasikan dulu," kata dia saat ditemui di Direktorat Jenderal Perpajakan, Kemenkeu, Jakarta, Selasa (10/3)
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
Dia menjelaskan, pembahasan PPh 21 di lingkungan kementerian sudah cukup detail. Pihaknya sudah mempertimbangkan segala kemungkinan yang ada termasuk melihat pengalaman pada 2008 lalu.
"Kita sudah siapkan mekanisme, berhitung kalau kita berikan berapa bulan dan scopenya berapa saja atau sektor yang ditarget apa saja, kita sudah kalkulasi," kata dia.
Di samping itu, untuk mematangkan stimulus ini pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator Perekonomian dan kabinet. Dia berharap kebijakan baru ini dapat disetujui oleh Kepala Negara.
Redam Dampak Virus Corona
Sri Mulyani mengatakan, kebijakan dari sisi fiskal sangat berperan penting dalam mencegah dampak virus corona terutama ke perekonomian. Oleh karenanya, berbagai langkah dari kebijakan fiskal terus dipertimbangkan oleh pemerintah dan tentunya tetap berkoordinasi dengan dunia usaha.
"Sekarang ini kita terus membaca dan meneliti untuk mendapatkan feedback dari dunia usaha. Sehingga kita dapat betul akan seperti apa situasi dalam 2-3 bulan ke depan menjelang puasa dan lebaran," kata dia di Kemenko PMK, Rabu (4/3).
Bendahara negara ini menambahkan, fokus pemerintah akan mengarah kepada konsumsi rumah tangga dalam mengurangi dampak virus corona pada saat lebaran mendatang. Melalui peningkatan kartu sembako tahun ini diharapkan bisa mendorong konsumsi pada saat Idul Fitri nanti.
"Jadi kita memiliki fokus baik mencegah dampak negatif corona dan juga persiapan dalam rangka lebaran itu supaya seminimal mungkin dan kita akan gunakan instrumen semaksimal mungkin," jelasnya.
(mdk/azz)