Kasus beras plastik, menteri pertanian ajak rakyat ambil hikmahnya
Menteri Amran menepis spekulasi yang menyebutkan beredarnya beras plastik bermotif mencari untung.
Pemerintah masih menelusuri laporan masyarakat soal peredaran beras plastik. Terutama setelah temuan beras plastik di Bekasi terbukti kebenarannya. Masyarakat mulai khawatir beredarnya beras plastik di pasar dalam negeri.
Seperti dilansir Antara, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengingatkan masyarakat untuk mengkonsumsi beras dalam negeri untuk menghindari ancaman beras plastik.
-
Mengapa warga Bandung mengolah sampah plastik menjadi kerajinan? Upaya warga sendiri merupakan langkah preventif untuk mengurangi sampah plastik yang sulit terurai dan berpotensi menumpuk hingga ribuan tahun.
-
Apa saja produk yang dibuat dari sampah plastik oleh warga Bandung? Beberapa produk yang dihasilkan rupanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi, seperti jam dinding hingga mainan wayang plastik. Sisi kreativitas ditampilkan sejumlah warga di Kota Bandung, Jawa Barat. Mereka mencoba menjawab permasalahan sampah plastik dengan menyulapnya menjadi kerajinan cantik dan unik.
-
Dimana sampah plastik yang dibakar dapat mencemari lingkungan? Partikel mikroplastik, logam berat, dan zat kimia beracun yang terlepas dari pembakaran sampah plastik dapat terbawa oleh angin atau air hujan dan mencemari sumber air, seperti sungai, danau, laut, dan air tanah.
-
Dimana sampah plastik ditemukan mengapung? Sampah plastik mengapung di Sungai Ciliwung, Kanal Banjir Barat, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
-
Kapan borgol plastik diperkenalkan? Borgol plastik atau plastic cuffs diperkenalkan pada 1965.
-
Bagaimana sampah plastik dari supermarket dapat mencemari lingkungan? Banyak pembeli yang juga menggunakan kantong plastik untuk membawa barang-barang belanjaan mereka, menambah jumlah limbah plastik yang akhirnya sulit didaur ulang.
"Yah kita coba ambil hikmahnya saja, sebagai warga Indonesia mari mengkonsumsi produk-produk dalam negeri," kata Amran di kantornya, Senin (25/2).
Namun, beragam spekulasi terlanjur muncul di balik beredarnya beras plastik. Menteri Amran menepis spekulasi yang menyebutkan beredarnya beras plastik bermotif mencari untung. Sebab dibanding beras asli, harga beras plastik justru lebih mahal.
"Secara bisnis ini tidak memungkinkan, plastik Rp 12.000 per satu kilogram, sedangkan beras (biasa) Rp 7.300 per satu kilogram," kata Amran.
Dia menduga ada agenda lain dari beredarnya beras plastik di pasaran. Namun dia tidak mau berspekulasi soal itu.
Pihaknya sudah ke pasar melakukan sidak terkait isu tersebut, agar masalah ini segera terselesaikan.
"Saat ini kita sudah melakukan sidak ke pasar-pasar dan kasus ini sudah sampai ke Polri," ucapnya.
Sebelumnya Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta masyarakat untuk tidak khawatir dalam menghadapi isu beras plastik yang beredar di beberapa daerah.
"Saya tidak tahu motifnya, tidak tahu berasnya macam mana. Tapi saya pikir masyarakat tidak perlu khawatir," kata JK.
Menurut JK, pemerintah tetap harus mencermati masalah beras plastik tersebut. Hingga saat ini pemerintah masih mengkaji asal muasal beras plastik yang tersebar di sejumlah daerah.
(mdk/noe)