Kebut Pekerja Teknologi Tinggi, Pemerintah China Tambah 40 Jurusan Baru Akademik
Sektor ini semakin disebut-sebut sebagai pendorong pertumbuhan baru bagi ekonomi China.
Pemerintah China sedang merombak program pendidikan kejuruannya untuk memperluas jumlah pekerja teknologi tinggi bagi sektor-sektor strategis.
Kementerian Pendidikan meluncurkan 40 jurusan kejuruan baru. Jumlah ini lebih dari setengahnya di bidang manufaktur canggih dan teknologi digital, demi mempromosikan ekonomi digital, kelautan, dan dataran rendah, menurut lembaga penyiaran negara CCTV.
- Sektor Jasa Keuangan RI Terjaga di Tengah Ancaman Geopolitik Timur Tengah & Pelemahan Ekonomi Global
- Tingkat Pengangguran China Mengkhawatirkan, Lulusan S2 Jadi Petugas Kebersihan Sekolah
- Ekonomi Sedang Lesu, Pemerintah China Bikin Regulasi Larangan Pamer Harta
- Ekonomi China Makin Lesu, Ternyata Ini Penyebab Sebenarnya
Dilansir dari South China Morning Post (SCMP), kursus tersebut berkaitan dengan bidang teknologi tinggi seperti kecerdasan buatan, material baru, dan biomedis, untuk aplikasi yang berkisar dari peralatan kedirgantaraan presisi hingga pesawat listrik, dan keamanan data.
Beberapa program studi juga akan membahas tentang pembangkitan listrik, dengan program baru pada bidang teknik dan teknologi nuklir.
China telah merombak pendidikan kejuruan dalam beberapa tahun terakhir untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja seiring peralihan negara ke sektor jasa dan manufaktur canggih. Tiongkok juga berupaya untuk menjadi lebih mandiri dalam persaingan teknologi tinggi dengan Amerika Serikat.
China telah memiliki sistem pendidikan kejuruan terbesar di dunia, dengan lebih dari 11.000 sekolah kejuruan, termasuk sekolah teknik, dan hampir 35 juta siswa terdaftar pada tahun 2023, menurut kementerian.
Lebih dari 70 persen pekerja garis depan baru di bidang manufaktur modern, industri strategis yang sedang berkembang, dan layanan modern adalah lulusan sekolah kejuruan, menurut laporan yang dirilis bulan lalu, yang diawasi oleh kementerian.
Kursus-kursus tersebut diperbarui setiap tahun dan dalam tiga tahun terakhir, 85 jurusan baru telah ditambahkan, sehingga jumlah total program pendidikan kejuruan menjadi 1.434, menurut laporan CCTV.
Kementerian juga merevisi jurusan pada tahun 2021 untuk mencakup lebih banyak program pada industri strategis yang sedang berkembang, sektor jasa modern, transformasi digital, dan revitalisasi pedesaan.
Industri strategis yang sedang berkembang merupakan salah satu dari sedikit titik terang di tengah lesunya ekonomi Tiongkok, dengan sektor-sektor seperti pembuat drone yang mempekerjakan lulusan - sebagian berkat dorongan pemerintah.
Pada bulan Oktober, Li Chunlin, seorang pejabat Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional, mengatakan ekonomi dataran rendah telah menciptakan pasar yang besar bagi operator drone, dengan potensi menciptakan hingga satu juta pekerjaan baru.
Sektor ini semakin disebut-sebut sebagai pendorong pertumbuhan baru karena para perencana mencari potensi dalam aktivitas udara berawak dan tak berawak, mulai dari pengiriman dan pengawasan drone hingga mobil terbang dan pariwisata.
Kementerian tersebut juga memperkenalkan jurusan baru terkait sepak bola, dalam upaya untuk "mempercepat pembangunan negara olahraga yang kuat", CCTV melaporkan.