Kekayaan Tembus Rp632 Triliun, Jack Ma Kembali Sandang Gelar Orang Terkaya di Asia
Jack Ma tercatat memiliki harta USD 44,5 miliar (Rp632,9 triliun), sekitar USD 2,6 miliar (Rp36,9 triliun) lebih banyak dari Ambani.
Miluner Mukesh Ambani harus rela menyerahkan gelarnya sebagai orang terkaya di Asia kepada Jack Ma. Anjloknya harga minyak dunia dan kerontokan pasar saham membuat kekayaan pria asal India ini susut.
Melansir laman South China Morning Post, kondisi diperparah meningkatnya kekhawatiran bahwa penyebaran virus corona akan mendorong dunia ke dalam resesi. Alhasil, kekayaan Ambani terpangkas hingga USD 5,8 miliar (Rp82,3 triliun).
-
Apa ide gila Jack Ma yang dicibir orang? "Mereka bilang ini ide paling bodoh yang pernah saya lakukan. Saya tidak peduli, selama orang dapat menggunakannya," kenang Ma.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
-
Siapa saja orang terkaya di Indonesia? Memiliki kekayaan gabungan sebanyak US$ 48 miliar (Rp 744 triliun), Robert Budi dan Michael Hartono bertahan di posisi pertama.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
Berkurangnya kekayaan bersih Ambani membawa dia turun ke posisi kedua sebagai orang terkaya di Asia. Indeks Billionaires Bloomberg mendaulat Jack Ma, pendiri Alibaba Group Holding kembali naik sebagai orang terkaya di Asia.
Jack Ma tercatat memiliki harta USD 44,5 miliar (Rp632,9 triliun), sekitar USD 2,6 miliar (Rp36,9 triliun) lebih banyak dari Ambani.
Jack Ma sebenarnya sempat melepaskan peringkat nomor satu orang terkaya di Asia pada pertengahan 2018.
Harga minyak tercatat turun tajam dalam 29 tahun karena Arab Saudi dan Rusia yang memutuskan memproduksi lebih banyak, dalam perjuangan menghadapi penurunan permintaan. Konsumsi minyak susut imbas dari Virus Corona yang melanda banyak negara di dunia.
Reliance Industries, yang merupakan perusahaan Ambani harus menanggung penurunan harga saham hingga 12 persen pada hari Senin, terbesar sejak 2009. Ini memperpanjang penurunan saham perusahaan pada tahun ini menjadi 26 persen.
Harga Minyak Dunia Turun, Miliuner Ini Kehilangan Kekayaan Rp14 Triliun
Miliuner minyak, Harold Hamm telah melihat nilai sahamnya di Continental Resources anjlok setengah sejak Januari dan lebih dari USD 1 miliar (Rp14,3 triliun) minggu ini di tengah aksi jual saham perusahaan.
Saham Continental mengumumkan harga USD 17 (Rp244.489) pada hari Kamis, setelah jatuh sekitar 25 persen ke level terendah dalam lebih dari satu dekade.
Analis di Tudor, Pickering & Holt menyatakan bahwa kekhawatiran anggaran belanja modal Continental mengasumsikan minyak pada USD 55 (Rp 790.996) per barel (dibandingkan WTI pada USD 47(Rp675.942) dan tidak mungkin menghasilkan arus kas bebas tanpa pemulihan.
Di tengah kelemahan harga minyak mentah, kekayaan Hamm merosot dari USD 17,2 miliar (Rp247 triliun) pada tahun 2018, menjadi USD 12,7 miliar (Rp182 triliun) setahun yang lalu, dan sekarang turun menjadi USD 5,3 miliar (Rp76 triliun), menurut perkiraan Forbes.
Hamm yang memiliki 77 persen dari Continental mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO akhir tahun lalu dan sekarang menjabat sebagai kepala eksekutif perusahaan yang didirikannya pada tahun 1967. Dengan harga saat ini, semua yang dimiliki Continental (yaitu saham yang tidak dimiliki Hamm) hanya sebesar USD 1,5 miliar atau Rp21 triliun.
Menurut laporan tahunan Continental, perusahaan menghasilkan laba bersih USD 770 juta (Rp11 triliun) tahun lalu, turun dari hampir USD 1 miliar (Rp14 triliun) pada tahun 2018, dan meningkatkan produksi minyak dan gas sebesar 18 persen.
Walaupun wabah virus corona tampaknya akan mengurangi pertumbuhan permintaan minyak tahun ini, karena orang yang melakukan penerbangan, mengemudi, dan membeli lebih sedikit. Saat ini dunia masih menggunakan 100 juta barel minyak bumi per hari.
Jika Hamm mengambil Continental 100 persen, bisa berdampak atas peringkat Hamm sebagai miliarder di Forbes.
(mdk/idr)