Kemenkeu Catat SR015 Raup Rp27 Triliun dari 49.027 Investor
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan mencatat hasil penjualan Sukuk Ritel seri SR015 sebesar Rp 27 triliun. Penawaran sukuk ritel sejak 20 Agustus hingga 15 September ini telah menarik 49.027 investor dari seluruh Indonesia.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan mencatat hasil penjualan Sukuk Ritel seri SR015 sebesar Rp 27 triliun. Penawaran sukuk ritel sejak 20 Agustus hingga 15 September ini telah menarik 49.027 investor dari seluruh Indonesia.
"Hasil penjualan Sukuk Ritel seri SR015. Total volume pemesanan pembelian SR015 yang telah ditetapkan adalah sebesar Rp 27.000.639.000.000 (dua puluh tujuh triliun enam ratus tiga puluh sembilan juta rupiah)," tulis keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (20/9).
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Bagaimana uang berperan dalam penimbunan kekayaan? Ini berarti menyimpan uang sama artinya dengan menyimpan kekayaan.
-
Di mana 'uang perahu' sering terjadi? Didapati salah satu calon membayar Rp 5 miliar kepada partai politik untuk dapat dicalonkan sebagai wakil rakyat dari partai tersebut.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Bagaimana Teuku Nyak Makam meninggal? Kematian Teuku Nyak Makam terjadi akibat serangan brutal yang dilakukan oleh serdadu-serdadu Belanda. Pada saat serangan terhadap kediamannya, Teuku Nyak Makam berhasil ditangkap oleh pasukan Belanda. Ia kemudian mengalami pemancungan kepala, suatu bentuk hukuman yang sangat kejam. Tubuhnya juga mengalami penghancuran oleh para serdadu Belanda.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
Sukuk Negara Ritel seri SR015 menggunakan akad Ijarah Asset to be Leased, dengan menggunakan Barang Milik Negara (BMN) dan Proyek APBN tahun 2021 sebagai underlying assets. Kupon yang ditawarkan hanya 5,10 persen dan menjadi terendah sepanjang penerbitan SBN Ritel yang tradable, sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam upaya menurunkan yield dan menekan cost penerbitan SBN.
Dari sisi investor, tercatat ada 49.027 investor. Angka ini merupakan yang terbanyak sepanjang penerbitan SBN Ritel Online. Investor baru SR015 sejumlah 14.590 atau 29,76 persen dari total investor, dengan volume pemesanan sebesar Rp 6,04 triliun.
Jumlah investor pemula dengan nominal pembelian Rp 1 juta sebanyak 1.700 investor. Pencapaian terbanyak sepanjang penerbitan SBSN Ritel, dibandingkan dengan SR014 (1.575 investor), SR013 (1.629 investor) dan SR012 (933 investor). Namun demikian, secara persentase terhadap total investor, SR015 (3,47 persen) lebih rendah dari SR014 (4,42 persen), SR012 (3,64 persen) dan SR013 (3,90 persen).
Selain itu, pada penjualan Sukuk Ritel ini juga tercatat ada 36,62 persen atau 17.953 investor milenial. Adapun nominal pembelian sebesar Rp 5,51 triliun, atau 17,95 persen dari total penjualan.
Investor baru SR015 paling banyak juga berasal dari Generasi Milenial, yaitu 6.428 investor atau 44,06 persen dari total investor baru. Dari sisi porsi terhadap total investor baru, relatif tidak jauh berbeda dengan SR014 yang sebesar 44,37 persen.
Tak hanya itu, ada juga investor Generasi Z sebanyak 565 investor (1,15 persen dari total investor). Nominal pembelian sebesar Rp 250,72 miliar (0,93 persen dari total penjualan), dengan rata-rata pembelian oleh investor Generasi Z sebesar Rp 443,75 juta.
Selanjutnya
Rata-rata pemesanan SR015 sebesar Rp550,73 juta, lebih tinggi dari SR014 (Rp 468,90 juta) dan SR012 (Rp 506,96 juta). Namun lebih rendah dari SR013 (Rp 572,86 juta).
Dari sisi profesi, investor Wiraswasta mencatat nominal pembelian terbesar yaitu Rp 11,88 triliun (44 persen dari total penjualan). Sedangkan investor Pegawai Swasta menjadi investor terbanyak yaitu 16.597 investor (33,85 persen dari total investor).
Sedangkan partisipasi investor ASN/TNI/Polri sebesar Rp 954,82 miliar (3,54 persen dari total penjualan) dengan jumlah sebanyak 2.727 investor (5,56 persen dari total investor).
Nominal penjualan terbesar berasal dari provinsi DKI Jakarta, yaitu Rp9,43 triliun (34,94 persen dari total penjualan) dari 15.427 investor (31,47 persen dari total investor). Porsi penjualan SR015 di Wilayah Indonesia Timur adalah sebesar 0,67 persen dari total volume penjualan, dengan porsi investor sebanyak 0,63 persen dari total investor.
Setelmen Sukuk Negara Ritel seri SR015 akan dilaksanakan pada tanggal 22 September 2021 dan dicatatkan di PT. Bursa Efek Indonesia pada tanggal 23 September 2021. Namun demikian, perdagangan di pasar sekunder baru dapat dilakukan pada tanggal 11 Desember 2021 karena SR015 memiliki minimum holding period sampai dengan tiga periode imbalan.
Selama tahun 2021 Pemerintah telah menerbitkan sebanyak 4 Instrumen SBN Ritel Online (ORI019, SR014, SBR010 dan SR015) dengan total nominal penerbitan mencapai Rp77,20 triliun. Penerbitan Instrumen SBN Ritel tersebut merupakan bagian dari upaya Pemerintah untuk memperdalam pasar keuangan domestik serta memperluas basis investor, khususnya investor ritel.
Besarnya minat investor pada SR015 di tengah kondisi ketidakpastian karena pandemi Covid-19 menunjukkan bahwa instrumen yang diterbitkan Pemerintah menjadi pilihan investasi yang tepat karena sifatnya yang aman dan likuid.
(mdk/bim)