Kemenkeu Optimis APBN Mampu Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional
Direktur Pengelolaan Kas Negara Kementerian Keuangan Noor Faisal Achmad optimis, kinerja APBN 2021 mampu mendukung pemulihan ekonomi nasional. Hal ini lantaran realisasi pendapatan negara di tahun lalu yang mampu melebihi target yang ditetapkan.
Direktur Pengelolaan Kas Negara Kementerian Keuangan Noor Faisal Achmad optimis, kinerja APBN 2021 mampu mendukung pemulihan ekonomi nasional. Hal ini lantaran realisasi pendapatan negara di tahun lalu yang mampu melebihi target yang ditetapkan.
"Apabila kita melihat APBN 2021, (APBN) kita dapat melaksanakan dengan kerja yang sangat baik untuk mendukung pemulihan pertumbuhan ekonomi, karena capaian penerimaan negara melebihi target," ujarnya dalam Grand Launching BSI sebagai Penyalur Gaji, Jakarta, Selasa (11/1).
-
Apa yang menjadi tujuan utama dari penerapan APBN? Sebagai salah satu unsur penting dalam perekonomian negara, tentu APBN diadakan dengan fungsi dan tujuan yang jelas.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pelaksanaan APBN? Di mana pemerintah harus bertanggung jawab atas semua pendapatan dan pengeluaran kepada rakyat, di mana rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mendukung Kemandirian Ekonomi Nasional? Nicke Widyawati menyampaikan ucapan terima kasih atas penghargaan untuk Kategori Kemandirian Ekonomi yang diberikan kepadanya Menurutnya, kemandirian ekonomi tidak terlepas dari kemandirian energi, karena energi adalah katalis untuk pertumbuhan ekonomi suatu negara.
-
Kenapa APBN dibutuhkan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat? Fungsi dan tujuan APBN untuk mencapai kesejahteraan masyarakat yang adil.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana Kementerian PPN/Bappenas berperan dalam pengendalian pembangunan? Dalam hal ini, Kementerian PPN/Bappenas mengambil bagian dalam pengendalian pembangunan yang menjamin tercapainya hasil pembangunan (outcome), serta pendampingan juga penguatan terhadap K/L dan pemerintah daerah terkait dengan pencapaian proyek strategis nasional.
Faisal mencatat, saat ini realisasi penerimaan negara 2021 mampu tumbuh Rp2.003,1 triliun. Nilai tersebut setara 114,9 persen dari target APBN 2021 yang sebesar Rp1.743,6 triliun.
"Bahkan, angka tersebut telah melewati angka psikologis dan melebihi target yang ditetapkan APBN (2021)," tekannya.
Selain itu, realisasi penerimaan target tersebut juga mengindikasikan telah pulihnya kinerja berbagai sektor-sektor ekonomi penting. Menyusul, adanya kemampuan perusahaan atau individu untuk memenuhi kewajiban pajaknya.
"Jadi, capaian penerimaan negara ini menunjukkan mulai bergeraknya sektor-sektor ekonomi menuju arah penguatan ekonomi yang semakin baik," tutupnya.
Rincian Pendapatan Negara di 2021
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat total pendapatan negara sepanjang tahun 2021 mencapai Rp2.003,1 triliun. Angka ini lebih tinggi dari target dalam APBN 2021 yakni hanya sebesar Rp1.743,6 triliun.
"Sampai 31 Desember 2021, pendapatan negara mencapai Rp2003,1 triliun," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin (3/1).
Sri Mulyani merinci, sumber-sumber pendapatan tersebut berasal dari penerimaan pajak negara yang sampai 25 Desember telah tembus 103,9 persen. Realisasinya di tahun 2021 mencapai Rp1.277,5 triliun, lebih tinggi dari target pemerintah dalam APBN sebesar Rp1.229,6 triliun.
Pendapatan pabean dan cukai di tahun 2021 terkumpul Rp269 triliun. Capaian ini melebihi target pemerintah sebanyak Rp54 triliun, atau terealisasi 125,1 persen. Pendapatan tersebut juga lebih tinggi dari capaian tahun sebelumnya yang berhasil mengumpulkan Rp213 triliun.
(mdk/azz)