Kemenkeu Pantau Kemungkinan AS Gagal Bayar Utang: Semoga Tak Ada Apa-Apa
Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara menyebut, Negara Paman Sam itu masih berupaya mencari solusi dari krisis yang dialami.
Pemerintah Indonesia terus memantau perkembangan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang kembali terancam gagal bayar utang. Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara menyebut, Negara Paman Sam itu masih berupaya mencari solusi dari krisis yang dialami.
"Kita perhatikan dengan seksama seperti apa perkembangan di AS-nya. Kan kalau baca berita, mereka coba cari solusi," kata Suahasil di Jakarta, Rabu (24/5).
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Mengapa jumlah surat kabar harian di Amerika Serikat menurun? Amerika kehilangan 2,5 surat kabar harian dan mingguan dalam sepekan, menurut laporan Northwestern. Penurunan ini sebagian disebabkan oleh jaringan besar dan konglomerat surat kabar regional yang mematikan beberapa surat kabar sekaligus.
-
Kapan Hari Cegah Plagiarisme diperingati di Amerika? Amerika menetapkan 19 Februari sebagai peringatan Hari Cegah Plagiarisme.
-
Mengapa Amerika Serikat disebut sebagai negara serikat? Struktur pemerintahan AS adalah contoh federasi yang baik. Konstitusi AS menetapkan sistem federalisme di mana kekuasaan dibagi antara pemerintah pusat di Washington, DC, dan pemerintah dari 50 negara bagian.
-
Mengapa Amerika Serikat ingin melarang TikTok? Salah satu alasan yang paling ditonjolkan adalah keamanan data dan privasi masyarakat umum.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Tak hanya memantau AS, pemerintah akan mewaspadai pergerakan yang terjadi di tingkat global. Sambil terus berharap agar tidak ada dampak yang besar dari kondisi di negara Adidaya tersebut.
"Pastinya nanti akan kita lihat bagaimana pergerakan di tingkat dunianya. Semoga enggak ada apa-apa," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Ketua DPR AS, Kevin McCarthy telah mengadakan pertemuan dengan Presiden Joe Biden terkait cara menaikkan plafon utang pada Senin (22/5) kemarin. Namun, dia mengatakan pertemuan tersebut tidak mencapai kesepakatan.
"Saya pikir suasana malam ini lebih baik daripada malam-malam sebelumnya kami berdiskusi," ujar McCarthy, dikutip dari CNBC, Selasa (23/5).
Dia menjelaskan, pada pertemuan tersebut terdapat dua tim bernegosiasi. Namun hingga pertemuan berakhir tidak juga menghasilkan solusi.
"Presiden dan saya tahu tenggat waktunya, jadi saya pikir kami akan berbicara setiap hari sampai kami menyelesaikan ini," terang dia.
Dia pun tetap optimis pemerintah dan kongres akan sepakat soal plafon utang Amerika Serikat (AS). Dengan kata lain, AS akan keluar dari jebakan kebangkrutan atau default.
"Saya pikir pada akhirnya, kita dapat menemukan titik temu, membuat ekonomi kita lebih kuat, mengurus utang ini, tetapi yang lebih penting, buat pemerintah ini bergerak lagi untuk mengekang inflasi, membuat kita kurang bergantung pada China dan membuat alokasi kita kerja sistem," terang dia.
(mdk/idr)