Kepala Badan Otorita: Saya Tidak Mau Warga Sekitar IKN Hanya Jadi Penonton
Bambang menjelaskan, ekonomi lokal di IKN Nusantara akan berkembang pesat. Sehingga perlu baginya mengurusi kesiapan warga kawasan inti IKN untuk mempersiapkan diri.
Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Bambang Susantono memastikan warga sekitar kawasan Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara sekitarnya akan menikmati manisnya pembangunan ibu kota baru. Salah satunya lewat jalur ekonomi kerakyatan yang dengan mengedepankan prinsip ekonomi lokal.
"Pasti ada (lowongan kerja bagi masyarakat lokal) karena saya anggap mereka ini warga saya semua," kata Bambang saat ditemui di SCTV Tower, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (20/6).
-
Kapan Cak Imin ikut potong tumpeng di IKN? Gibran Rakabuming Raka mengungkit keikutsertaan Muhaimin Iskandar pada acara potong tumpeng di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
-
Kenapa Cak Imin ikut potong tumpeng di IKN? "Cak Imin dulu belum tahu dan dalam situasi belum kontestasi terpaksa harus ikut seremonial bersama pemerintah," ujar Jubir Timnas AMIN Angga Putra Fidrian dikutip Sabtu (23/12).
-
Siapa yang terlibat dalam tim terpadu pembebasan lahan IKN? Tim terpadu itu terdiri dari komponen Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Badan Pertanahan Nasional.
-
Siapa yang menganiaya ibu kandungnya di Pekanbaru? Pelaku insial H anak kandung korban, kejadian pengniayaan itu sudah lama, yakni pada Jumat 10 Mei 2024 sekira pukul 07.00 Wib. Tapi, videonya baru tersebar sekarang, makanya kami langsung gerak cepat ke rumah pelaku," kata Bery kepada merdeka.com.
-
Kenapa ikatan ibu dan anak sangat kuat? “Although the bond between a mother and her child is invisible, it’s stronger than any man-made material in existence.” – Ivana Davies- “Meskipun ikatan antara ibu dan anaknya tidak terlihat, itu lebih kuat dari materi buatan manusia mana pun yang ada.” – Ivana Davies
-
Apa yang diusulkan Cak Imin terkait IKN? Cak Imin mengusulkan membangun 40 kota lain untuk ditingkatkan levelnya agar menyamai Jakarta. Itu sebagai bagian pemerataan pembangunan di Indonesia.
Bambang menjelaskan, ekonomi lokal di IKN Nusantara akan berkembang pesat. Sehingga perlu baginya mengurusi kesiapan warga kawasan inti IKN untuk mempersiapkan diri.
Sebagai Pemimpin IKN, Bambang mengaku tak hanya sibuk mencari investor untuk pembangunan proyek. Badan Otorita juga terus melakukan peningkatan sumber daya manusia kepada warga untuk bersiap menjadi warga ibu kota. Semisal memberikan pelatihan kepada ibu rumah tangga.
"Kita bekerja sama dengan beberapa lembaga pelatihan yang bekerja sama dengan LSM memberikan training. Misalnya ibu-ibu atau emak-emak kita train buat bikin kopi barista, bikin bakery biar harga jual yang tadinya Rp5.000 jadi Rp10.000," kata dia.
Ada juga pelatihan untuk beberapa jenis pekerjaan lainnya seperti jasa binatu atau laundry. Menurutnya ini salah satu pekerjaan yang cukup menjanjikan karena akan ada banyak orang yang pindah ke IKN Nusantara.
Bambang juga memberikan kesempatan bagi masyarakat lokal yang ingin bekerja sebagai bagian dari Badan Otorita. Hanya saja, untuk menjadi bagian dari pemerintahan perlu kualifikasi khusus.
SDM Standar Dunia
Mengingat IKN Nusantara diusung sebagai kota berkelas dunia, maka SDM juga harus menyesuaikan dengan standar dunia. Untuk itu, dia juga membuka peluang yang sama kepada warga lokal untuk mengikuti pelatihan, supaya bisa memiliki kualifikasi sesuai standar.
"Memang ada beberapa yang protes, tapi ya kalau kita mau main berstandar dunia ya kita juga harus bisa," kata dia.
"Kalau Anda belum mampu sampai di situ, ayo kita ikut train, kita sediakan dana untuk training di mana anda merasa itu kurang. Supaya anda bisa sampai di titik itu," sambungnya.
Berbagai upaya tersebut dilakukan Bambang agar warga sekitar IKN Nusantara tidak hanya menjadi penonton pemindahan ibu kota. Melainkan mengambil peran dan bagian sebagai warga ibu kota.
"Kami melakukan value itu agar mereka juga tidak menjadi penonton. Saya enggak mau warga saya jadi penonton, tapi saya mau mereka jadi bagian dari proses pembangunan," kata dia mengakhiri.