Kepala BPS: Ekonomi Nasional Sudah Kembali ke Masa Sebelum Pandemi Melanda
Selain industri pengolahan, sektor perdagangan juga memberikan andil 0,75 persen. Kemudian transportasi dan pergudangan 0,57 persen, kontruksi 0,49 persen dan sektor lainnya 2,14 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekonomi Indonesia tumbuh 5,01 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal I-2022. Sumber pertumbuhan tertinggi berasal dari industri pengolahan.
Sektor ini berkontribusi 1,06 persen pada perekonomian nasional di kuartal perdana tahun ini. Artinya, mesin-mesin pertumbuhan ekonomi mulai menunjukkan perannya dalam roda perekonomian.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Kenapa BSI fokus untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia? Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi dalam acara tersebut mengatakan bahwa BSI sebagai bank syariah terbesar dan perusahaan milik pemerintah tentunya akan terus melakukan inovasi-inovasi kreatif untuk meningkatkan partisipasi perseroan dalam kemajuan ekonomi Indonesia. “Hal ini tentunya menjadi perhatian utama kami, bahwa sebagai perusahaan kami tidak hanya berbicara mengenai profit atau business only, tapi kami juga harus memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat,” kata Dewi.
-
Bagaimana BPS berperan dalam penyusunan kebijakan pemerintah? BPS memiliki peran yang sangat vital dalam memberikan data statistik yang akurat dan terpercaya. Serta dalam mendukung penyusunan kebijakan pemerintah, dan dalam menunjang kepentingan masyarakat umum.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
"Perekonomian nasional sudah mulai kembali ke masa sebelum pandemi melanda," kata Kepala BPS, Margo Yuwono di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Senin (9/5).
Selain industri pengolahan, sektor perdagangan juga memberikan andil 0,75 persen. Kemudian transportasi dan pergudangan 0,57 persen, kontruksi 0,49 persen dan sektor lainnya 2,14 persen.
Margo mengatakan, pada kuartal perdana ini jauh lebih baik dibandingkan pada periode yang sama di tahun 2021. Saat itu sektor ini justru menjadi sumber kontraksi pertumbuhan ekonomi yang andilnya 0,29 persen.
Sektor Lapangan Usaha Tumbuh Positif
Di sisi lain, hampir seluruh sektor lapangan usaha pada kuartal I-2022 tumbuh positif. Beberapa di antaranya yakni lapangan usaha di industri pengolahan tumbuh 5,07 persen, perdagangan 5,71 persen, pertanian 1,16 persen dan pertambangan 3,82 persen.
Sementara itu, tiga pertumbuhan tertinggi yakni pada sektor transportasi dan pergudangan dengan pertumbuhan 15,79 persen, jasa lainnya 8,24 persen dan informasi dan komunikasi yang naik hingga 7,14 persen.
Hanya saja, sektor administrasi pemerintah dan jasa pendidikan mengalami kontraksi di kuartal I-2022. Masing-masing terkontraksi 1,45 persen dan 1,70 persen.
"Administrasi terkontraksi karena realisasi belanja pegawai yang terkontraksi 4,09 persen. Sedangkan jasa pendidikan menurun karena pegawai untuk pendidikan sebesar 0,24 persen," kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)