Kinerja Ekspor Indonesia Naik Jadi Rp348,78 Triliun di Juli 2024, Ini Penopangnya
Semua sektor mengalami peningkatan, terutama didorong oleh kenaikan nilai ekspor industri pengolahan sebesar 4,56 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kinerja ekspor per Juli 2024 mencapai USD22,21 miliar atau Rp348,78 triliun. Capaian ini naik 6,65 persen secara bulanan (month to month/mtm) dibanding ekspor Juni 2024.
Nilai ekspor migas tercatat senilai USD1,42 miliar atau naik 15,57 persen. Sedangkan nilai ekspor non-migas juga naik sebesar 5,98 persen dengan nilai USD20,79 miliar.
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan peningkatan nilai ekspor Juli secara bulanan terutama didorong peningkatan ekspor non-migas. Antara lain pada komoditas biji logam terak dan abu yang naik sebesar 3.973,44 persen dengan andil 3,32 persen.
Kemudian logam mulia dan perhiasan ataupun permata naik 51,11 persen dengan andil 1,28 persen. Serta mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya naik 14,89 persen dengan andil 0,81 persen. Sehingga secara tahunan nilai ekspor pada bulan Juli mengalami peningkatan 6,46 persen.
"Kenaikan ini didorong oleh peningkatan ekspor non-migas terutama pada logam mulia dan perhiasan permata HS71, biji logam terak dan abu HS26, dan kakao serta olahannya HS18," kata Amalia dalam konferensi pers, Jakarta, Kamis (15/8).
Secara Tahunan Kinerja Ekspor Menurun
Selanjutnya, nilai ekspor non-migas seluruh sektor mengalami peningkatan secara bulanan. Peningkatan ini utamanya terjadi pada sektor pertambangan dan lainnya yang naik sebesar 19,51 persen dengan andil peningkatan sebesar 2,96 persen.
"Peningkatan secara bulanan ini utamanya disebabkan oleh meningkatnya nilai ekspor biji tembaga, aspal, biji titanium, batu apung, dan juga sejenisnya," ungkap dia.
Sementara secara tahunan, semua sektor mengalami peningkatan, terutama didorong oleh kenaikan nilai ekspor industri pengolahan sebesar 4,56 persen yang memberikan andil peningkatan sebesar 3,46 persen.
Kendati begitu, dilihat secara kumulatif pada periode Januari-Juli 2024 ekspor Indonesia mencapai USD147,30 miliar atau Rp2.313 triliun. Kinerja ekspor ini mengalami penurunan 1,47 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Menurutnya, penurunan ini didorong oleh penurunan ekspor non migas yang mencapai USD137,98 miliar atau turun 1,75 persen.
"Sedangkan ekspor migas mencapai USD9,32 miliar atau naik 2,83 persen," tutup dia.