Kisah Anak Orang Kaya Pemilik Bisnis Berlian, Dipaksa Hidup Miskin dan Merantau dengan Uang Rp100.000
Hitarth pun pergi merantau ke pedalaman India di desa bernama Hyderabad. Dia sampai di sana Juli lalu dan tidak memiliki kenalan serta tempat tinggal.
Perusahaan milik keluarganya pada 2021 silam memiliki kekayaan hingga USD 935 juta atau setara Rp15,1 triliun (estimasi kurs Rp16.246).
Kisah Anak Orang Kaya Pemilik Bisnis Berlian, Dipaksa Hidup Miskin dan Merantau dengan Uang Rp100.000
Nama Hitarth Dholakia mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang. Namun, dia adalah anak orang orang kaya atau miliuner India pemilik bisnis berlian.
Perusahaan milik keluarganya pada 2021 silam memiliki kekayaan hingga USD 935 juta atau setara Rp15,1 triliun (estimasi kurs Rp16.246).
- Kisah Hidup Penyadap Getah Pinus, Tinggal di Pelosok Desa dengan Penghasilan Minim
- Kisah Tragis Janda 4 Anak Kakinya Terlindas Kereta lalu Diamputasi, Banting Tulang Jualan Keliling Pakai Kursi Roda Cuma Dapat Rp20 Ribu
- Kisah Haru Anak Yatim Banting Tulang Jualan Es buat Biaya Hidup, Sang Ibu Sakit Keras Hanya Bisa Terbaring di Rumah karena BPJS Menunggak
- Kala Tingkah Laku Anak SYL Bikin Kelimpungan Pejabat Kementan Patungan Rp111 Juta Buat Bayar Aksesoris Mobil
Meski dengan kondisi serba berkecukupan, Hitarth justru dididik dengan cara yang jauh dari kemewahan. Setelah lulus kuliah, ayahnya mengirim Hitarth ke daerah pedalaman India agar dia bisa belajar untuk hidup dalam kesederhanaan layaknya orang pada umumnya.
Mengutip indiatoday yang ditulis liputan6.com, Hitarth merupakan lulusan dari universitas ternama di New York, Amerika Serikat. Di pertengahan Juni 2021 lalu dia pulang ke kampung halamannya di Mumbai, India setelah menyelesaikan perkuliahan.
Sayang, keinginannya untuk bisa menghabiskan waktu bersama keluarga selepas kuliah harus pupus. Dia sangat terkejut saat diminta untuk membiayai kehidupannya sendiri dan tinggal di pedalaman.
Dengan berat hati, pria 23 tahun ini pun mengikuti perintah yang ditujukan padanya.
Keluarganya hanya membekali sang anak dengan uang 500 rupee atau setara Rp100.000 saat itu.
Hitarth pun pergi merantau ke pedalaman India di desa bernama Hyderabad. Dia sampai di sana Juli lalu dan tidak memiliki kenalan serta tempat tinggal.
“Saya tidak tahu kota, budaya, dan bahasanya. Saya takut, tapi yakin. Dengan uang di dompet dan tak ada telepon, saya tiba di Hyderabad dan mulai hidup baru,” kata dia.
Hitarth mengaku mencari pekerjaan baru setiap minggu untuk memenuhi keperluan makanan, tempat tinggal, dan kebutuhan harian. Di sana, dia juga tak bisa menggunakan nama keluarga atau hal-hal yang berkaitan dengan identitas asalnya.
Berbagai pekerjaan telah dicobanya. Hitarth pernah bekerja sebagai pegawai SPBU dengan bayaran 100 rupee. Dia mengaku telah gonta-ganti pekerjaan sebanyak empat kali untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Jauh dari mewah, tempat tingga yang dihuni anak miliuner ini pun hanya berupa rumah singgah. Di rumah yang memiliki biaya sewa 89,85 rupee atau Rp18.725 tersebut, ia harus berbagi bersama 17 orang penghuni lainnya.
"Saya adalah lulusan AS, memiliki lisensi pilot serta pemegang sertifikat GIA Diamond Grading, namun tidak ada yang membantu saya di Hyderabad. Setelah sampai sini, saya mulai mencari pekerjaan karena saya hampir tidak punya uang," tutur Hitarth.
Ini bukanlah kali pertama keluarga Dholakia mempraktikan hal ini pada anak-anaknya. Keluarga kaya raya ini ternyata sudah memerintahkan anak-anak mereka untuk menjalani kehidupan orang-orang biasa jauh dari kehidupan mewah selama beberapa tahun terakhir.
Sebelumnya, Tulsi Bhai Dholakia, 31 tahun, juga dikirim ke Koci setelah lulus studi bisnis untuk mendapatkan pengalaman susah dalam hidup.
Dia sekarang diangkat sebagai Chief Executive Officer Hari Krishna Exports Pvt Ltd.
Ayah Hitarth Dholakia merupakan seorang pengusaha berlian bernama Savji Dhilakia. Meski punya harta berlimpah, dia dikenal sebagai miliuner yang sangat dermawan.