Konsep Rizal Ramli soal Blok Masela disebut bukan hasil kajian
Kajian ilmiah soal pengembangan Blok Masela diharap tak kalah dengan konsep Menko Rizal Ramli.
Rencana pengembangan Blok Masela, Laut Arafuru, Maluku masih menuai pro dan kontra. Saat ini terdapat dua opsi yang mengemuka terkait kajian pengembangan Blok strategis tersebut, di antaranya skema Onshore LNG (ONLG) dan Floating LNG (FLNG).
Pengamat energi, Fabby Tumiwa meminta pemerintah untuk mengikuti hasil kajian ilmiah dalam pengembangan Blok Masela. Jangan sampai pengembangan nantinya hanya berdasar hipotesa tanpa kajian.
-
Mengapa Rizal Ramli dijuluki "Rajawali Ngepret"? Masyarakat Indonesia pasti mengenal Rizal Ramli sebagai Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya. Namun, banyak juga yang mengenal Rizal Ramli sebagai sosok yang kritis terhadap sesuatu yang dianggapnya tidak berpihak pada kepentingan bangsa dan negara, sehingga dia mendapat julukan baru "Rajawali Ngepret".
-
Siapa Rizma? Seorang guru SD Negeri 2 Karangmangu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah bernama Rizma Uldiandari sempat viral pada 2016 lalu.
-
Kapan Romualdo Locatelli menghilang? Namun setelah periode itu, ia menghilang tak jelas keberadaannya. Jiwa dan raganya bagaikan habis ditelan bumi di tengah berkecamuknya Perang Dunia II.
-
Bagaimana ruam eksim biasanya tampak? Eksim tampak sebagai ruam yang sangat gatal, yang sering berwarna merah, kasar atau iritasi, bersisik, dan dapat mengeluarkan darah.
-
Apa yang Ramzi lakukan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur? Jadi saat ini perlu dipersiapkan. Pendaftaran sudah diterima, semua dokumen telah masuk. Terdapat beberapa masukan terkait pendaftaran calon bupati dan calon wakil bupati. Namun, masih ada beberapa dokumen yang belum lengkap. Ternyata ada beberapa berkas dari pengadilan negeri Jakarta Timur yang belum saya siapkan," jelas Ramzi.
-
Siapa Rizky Irmansyah? Rizky Irmansyah, sekretaris pribadi atau ajudan Prabowo, menjadi sorotan karena memiliki postur tubuhnya yang tinggi tegap serta kehadirannya yang sering mendampingi kegiatan Prabowo selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
Fabby berharap, kajian ilmiah yang disampaikan oleh operator Blok Masela dan Kementerian ESDM tidak kalah dari rekomendasi yang berdasarkan hipotesis yang diutarakan oleh Menko bidang Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli (RR), serta pendukungnya.
Fabby juga mengatakan, jangan sampai rekomendasi teknis berdasarkan hasil kajian ilmiah yang telah dilakukan konsultan internasional serta para akademisi dalam negeri untuk pengembangan Lapangan Gas Abadi, Blok Masela kalah dengan rekomendasi politis dari Rizal Ramli.
"Apa yang dimaksud Rizal Ramli dengan pengembangan kewilayahan dan multiplier effect? Konsep Rizal Ramli tentang pengembangan kewilayahan dan multiplier effect itu hanya berdasarkan hipotesis, bukan berdasarkan kajian ilmiah," ungkap Fabby Tumiwa di Jakarta, Rabu (6/1).
Sesuai permintaan pemerintah Indonesia, INPEX selaku Operator Blok Masela telah melakukan kajian terhadap opsi terbaik pengembangan Lapangan Gas Abadi sejak tahun 2010. Hasilnya, pengembangan sistem FLNG dinilai lebih baik.
Pengembangan dengan konsep FLNG disebut opsi terbaik dan bahkan Kementerian teknis (Kementerian ESDM) juga memastikan konsep FLNG merupakan yang terbaik.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli tetap ngotot pengembangan Blok Masela, Maluku harus menggunakan pipa gas bukan kapal gas alam cair terapung (Floating LNG). Menurut dia, pembangunan pipa gas akan memajukan wilayah di sekitar blok tersebut.
"Kami ingin dibangun onshore tidak offshore seperti idenya Kementerian ESDM dan SKK Migas, karena kalau onshore kita bisa bentuk kota baru, Indonesia timur akan hidup, sehingga cita-cita Pak Jokowi poros maritim akan jalan," ujar dia di kantornya, Jakarta, Rabu (7/10).
Rizal mengaku pengembangan blok dengan cadangan terbesar ini menggunakan kapal gas alam cair terapung (Floating LNG) juga ditolak masyarakat Maluku. Mereka mengeluhkan kekayaan alamnya malah diambil asing.
"Sepertiga ikan di Indonesia dari Maluku, diekspor ke seluruh dunia tapi rakyat nyaris tidak dapat apa-apa, Tuhan maha pengasih penyayang, yaitu gas alam, ternyata bahwa ladang yang di Masela disebut sebagai ladang abadi, potensinya tidak akan habis 70 tahun," kata dia.
Baca juga:
Skema FLNG di Blok Masela diklaim berikan manfaat ekonomi lebih baik
SKK Migas: Chevron dan Exxon setuju jual minyak ke Pertamina
Ini penjelasan lengkap ide dana ketahanan energi dari pungutan BBM
SKK Migas: Alokasi gas untuk dalam negeri besar, tapi tak terserap