Krisis di Tunisia, Masyarakat Berebut dan Antre Berjam-jam untuk Beli 1 Kg Gula
Gambar yang tersebar di media sosial menunjukkan rak kosong di supermarket dan puluhan pelanggan berebut satu kilogram gula di pasar. Banyak warga Tunisia menghabiskan berjam-jam mencari gula, susu, mentega, minyak goreng dan beras.
Ratusan pengunjuk rasa turun ke jalan ibu kota Tunisia karena inflasi yang melonjak dan kekurangan pangan di negara tersebut. Kondisi ini memperparah kerusuhan di tengah krisis politik yang sedang berlangsung di Tunisia. Para pengunjuk rasa di distrik kelas pekerja Douar Hicher di ibu kota Tunisia bahkan mengangkat roti di udara saat mereka turun ke jalan.
Hal ini dilakukan karena Tunisia menghadapi banyak permasalahan ekonomi seperti krisis keuangan, dengan inflasi hampir 9 persen dan kekurangan beberapa bahan makanan di toko-toko di seluruh negeri.
-
Bagaimana responden menilai kondisi ekonomi nasional saat ini? Ini ditandai dengan 26,0 persen masyarakat yang menilai ekonomi nasional saat ini buruk. Angka ini seimbang dengan 26,0 persen masyarakat yang mengatakan ekonomi baik. Umumnya ekonomi nasional dinilai sedang, yakni sebesar 42,4 persen, akan tetapi lebih banyak yang menilai sangat buruk daripada yang sangat baik. Dengan persentase 3,5 persen sangat buruk. Lalu hanya 1,4 persen masyarakat yang menilai kondisi ekonomi nasional sangat baik.
-
Siapa yang dikabarkan mengalami kesulitan keuangan? Meskipun kabar suami Zaskia Gotik yang sedang mengalami kesulitan keuangan, rumah tangga mereka dengan Sirajuddin semakin harmonis.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan tentang klaim TKN soal debat cawapres tema ekonomi? Menurut Anies, pembuktian atas klaim itu baru dapat dilihat pada saat debat cawapres berlangsung besok malam, Jumat, 22 Desember 2023.
-
Bagaimana pabrik tenun memanfaatkan kondisi ekonomi dunia saat itu? Awalnya, Pabrik Tenun Kesono memanfaatkan kesempatan depresi ekonomi dunia dengan cara merekrut tenaga kerja buruh dari daerah termiskin di kota-kota sekitar daerah Mojokerto yang banyak terserang penyakit.
-
Kenapa penting untuk membuat anggaran yang ketat dalam menghadapi potensi krisis ekonomi? Mulailah dengan membuat anggaran yang sangat rinci untuk memantau pendapatan dan pengeluaran secara teratur. Identifikasi area di mana Anda dapat mengurangi biaya, seperti langganan yang tidak perlu atau pengeluaran makan di luar.
Gambar yang tersebar di media sosial menunjukkan rak kosong di supermarket dan puluhan pelanggan berebut satu kilogram gula di pasar. Banyak warga Tunisia menghabiskan berjam-jam mencari gula, susu, mentega, minyak goreng dan beras.
Mengutip laman Aljazeera, perkelahian terkadang pecah di antrean pasar makanan, protes dan bentrokan sporadis dengan polisi. Ini terjadi karena kenaikan harga dan kekurangan telah terjadi di seluruh negeri.
Kerusuhan semakin diperparah setelah pemerintah menaikkan harga tabung gas masak sebesar 14 persen pada awal bulan ini. Ini juga termasuk kenaikkan harga bahan bakar untuk keempat kalinya tahun 2022.
Pemerintah melakukan itu sebagai rencana untuk mengurangi subsidi energi yang menjadi syarat peminjaman uang kepada International Monetary Fund (IMF).
Kekurangan Sumber Energi
Makanan bukan satu-satunya penyebab masalah. Sebab, kekurangan sumber daya energi dan ketergantungan Tunisia atas impor menjadi masalah jangka panjang. Menurut, National Institute of Statistics, inflasi telah mencapai 9,1 persen dan tertinggi dalam tiga dekade.
Bank Sentral Tunisia menambahkan, peningkatan biaya bank dan suku bunga akan menghambat akses ke pinjaman konsumen. Sekretaris jenderal serikat pekerja kuat UGTT, Noureddine Taboubi juga menyalahkan anggaran negara yang terlalu terbebani.
Di sisi lain, pemerintah telah menyalahkan spekulan, penimbun pasar gelap dan perang di Ukraina. Tetapi para ahli ekonomi mengatakan krisis anggaran terjadi karena pemerintah tidak mampu untuk menegosiasikan pinjaman pada IMF.
Pemerintah saat ini sedang menegosiasikan pinjaman USD 2 miliar hingga USD 4 miliar kepada IMF untuk mengatasi defisit anggaran yang diperparah oleh pandemi Covid-19 dan dampak dari perang Rusia di Ukraina.
Sebagai imbalannya, Tunisia harus berkomitmen pada beberapa reformasi, khususnya penyusutan sektor administrasi publik yang menghabiskan sekitar sepertiga dari anggaran negara. IMF juga menuntut pencabutan bertahap subsidi dan privatisasi perusahaan milik negara yang menyiratkan PHK besar-besaran dan menambah pengangguran yang sudah mencapai 18 persen menurut angka terbaru Bank Dunia.
Forum Tunisia untuk Hak Ekonomi dan Sosial, sebuah LSM yang memantau migrasi mengatakan 507 migran Tunisia meninggal atau hilang. Menurut juru bicara Garda Nasional Houssam Eddine, mereka telah menggagalkan lebih dari 1.500 upaya migrasi ilegal ke Italia dari Januari hingga September 2022, yang melibatkan seluruh keluarga termasuk hampir 2.500 anak-anak.
Reporter Magang: Hana Tiara Hanifah
(mdk/idr)