Kuartal I 2020, Penyerapan PUPR Baru Rp10,03 Triliun
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaporkan realisasi anggaran hingga 31 Maret 2020 yakni sekitar 8,34 persen atau Rp10,03 triliun dari pagu awal Rp120,22 triliun. Sementara, progres fisik baru 7,48 persen.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaporkan realisasi anggaran hingga 31 Maret 2020 yakni sekitar 8,34 persen atau Rp10,03 triliun dari pagu awal Rp120,22 triliun. Sementara, progres fisik baru 7,48 persen.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menyampaikan, berbagai perubahan pagu akibat wabah virus corona (Covid-19) pada triwulan pertama tahun ini turut mempengaruhi proses penyerapan anggaran.
-
Apa yang disampaikan Anies Baswedan di sidang perdana PHPU? "Karena memang sebagai prinsipal di awal kami hadir menyampaikan pesan pembuka sesudah itu nanti disampaikan lengkap oleh tim hukum," kata Anies, kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Kapan Tanri Abeng menjabat sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN? Selanjutnya pada tahun 1998 ia ditunjuk oleh Presiden Soeharto sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN dan dilanjutkan dengan jabatan yang sama di Kabinet Reformasi Pembangunan pimpinan Presiden Habibie.
-
Siapa yang menjabat Menteri PPN sekarang? Adapun, Menteri PPN saat ini dijabat oleh Suharso Monoarfa, yang dipilih langsung oleh presiden pada tahun 2019.
-
Kapan Abdurrahman Baswedan mendapatkan gelar Pahlawan Nasional? Atas jasa-jasanya semasa hidup, ia diberi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo pada 8 November 2018 di Istana Kepresidenan Jakarta.
-
Kenapa penampilan Menteri AHY dan Basuki Hadimuljono menjadi sorotan? Penampilan AHY dan Basuki Hadimuljono Disorot Selain kemeriahan acara, sorotan juga tertuju pada gaya berpakaian dari AHY yang tampak necis dan gagah dengan setelan jas dan peci hitam.
-
Bagaimana TKN Prabowo-Gibran menanggapi putusan DKPP? Meski begitu, dia menyampaikan TKN Prabowo-Gibran menghormati keputusan DKPP. Namun, kata dia keputusan tersebut tidak bersifat final.
"Ini terjadi kelambatan sedikit dari rencana semula. Seharusnya 11 persen tetapi baru 8,34 persen, jadi ada deviasi 3 persen," jelasnya kepada Komisi V DPR RI dalam rapat virtual, Selasa (21/4).
Menteri Basuki melanjutkan, perubahan postur anggaran Kementerian PUPR untuk tahun ini terjadi sebanyak dua kali. Pertama, berdasarkan Perpres 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian APBN TA 2020, yang membuat alokasi anggaran berkurang Rp24,53 triliun menjadi Rp95,68 triliun.
Selanjutnya, Hasil Sidang Kabinet Paripurna pada 14 April 2020 yang ditindaklanjuti Surat Menteri Keuangan Nomor S-302/MK.02/2020 tanfgal 15 April 2020 tentang Langkah-Langkah Penyesuaian Belanja K/L TA 2020 membuat pagu kementerian berkurang Rp44,58 triliun.
"Kembali realokasi yang harus dibebankan ke Kementerian PUPR sebesar Rp44,58 triliun. Dengan demikian pagu anggaran PUPR dari semula Rp120 triliun, sekarang yang kita belanjakan Rp75,63 triliun," sambungnya.
Dampak Virus Corona ke PUPR
Penyebaran virus corona pada periode awal tahun ini juga membuat Kementerian PUPR melakukan realokasi dan refocussing program dan anggaran 2020. Adapun bentuk realokasi anggaran diantaranya melalui rekomposisi alokasi APBN pada paket kegiatan tahun jamak (multi years contract/MYC) sehingga pelaksanaannya dapat lebih diperpanjang.
Lalu mengubah paket-paket single year contract (SYC) pada Tahun Anggaran 2020 menjadi paket MYC, termasuk paket kontraktual di bawah Rp100 miliar. Serta optimalisasi kegiatan non-fisik yang bisa ditunda atau dihemat.
Sementara, untuk refocussing kegiatan yang sebesar Rp1,829 triliun juga akan dimanfaatkan untuk mendukung penanganan Covid-19 dan memitigasi dampaknya. Adapun untuk dukungan penanganan dilakukan dengan cara membangun atau merehabilitasi tempat fasilitas penanganan virus corona, serta kebutuhan internal mendesak mengatasi pandemi di lingkungan Kementerian PUPR.
Sedangkan untuk mitigasi dampak Covid-19 diimplementasikan lewat Program Padat Karya Tunai di 34 provinsi. Pelaksanaannya dilakukan lewat Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) di 10 ribu lokasi, pembuatan Akuifer Buatan Simpanan Air Hujan (ABSAH) di 94 lokasi, dan pemeliharaan rutin jalan dan jembatan 47.017 km.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com