Kurangi Backlog Perumahan, Direktur BTN Ajak Santri Jadi Developer Andal
Nofry berharap dari program ini bibit-bibit Santripreneurship dapat semakin berkembang dan sukses menjadi developer yang berkualitas.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menggelar Program BTN Santri Developer Kebangsaan di Pekanbaru, Riau. Program yang dikembangkan bersama Nadhatul Ulama Circle (NU Circle) tersebut merupakan program pendidikan dan pelatihan mengenai pengembangan bisnis properti bagi santriwan/santriwati alumni pondok pesantren, tetapi juga peserta dari organisasi pemuda lintas agama.
Direktur Finance BTN, Nofry Rony Poetra mengapresiasi antusiasme para santriwan, santriwati di Pondok Pesantren Dar El Hikmah yang bergabung pada Program BTN Santri Developer Kebangsaan.
- Jurus BTN Sukseskan Program 3 Juta Rumah dan Cetak Wirausahawan Baru untuk Kurangi Angka Backlog
- Meski Puluhan Startup Bangkrut, Orang yang Mau Belajar Coding Masih Banyak
- Kurangi Backlog Perumahan, Perbankan Kini Ikut Bantu Cetak Developer Muda
- Ajak Mahasiswa Jadi Developer, Dirut BTN: Backlog Perumahan 12,71 Juta Harus Dicarikan Solusinya
"Ini diharapkan dapat mendorong lahirnya entrepreneur andal di bidang properti yang ke depannya dapat menjalin kerja sama serta meningkatkan kerja sama bisnis dengan BTN, baik dalam hal pembiayaan maupun Dana Pihak Ketiga," kata kata Nofry dikutip di Jakarta, Jumat (23/8).
Nofry menjelaskan, selama program pelatihan berjalan dari tanggal 23-30 Agustus 2024, peserta pelatihan tidak hanya mendapatkan seri pembelajaran di kelas, tetapi juga ada sesi kunjungan lokasi proyek binaan BTN sebagai percontohan, serta ujian proposal proyek perumahan.
"Materi pembelajaran yang diberikan pada Program BTN Santri Developer Kebangsaan sangat komprehensif yang berlandaskan pada 4 pilar utama bisnis properti, yaitu Tanah dan Lingkungan (Land & Environment), Hukum (Legal), Pembiayaan (Capital), dan Keterampilan (Skillset) dari para pengajar yang terdiri dari praktisi dan akademisi yang ahli dan berkompeten dibidangnya," kata Nofry.
Nofry berharap dari program ini bibit-bibit Santripreneurship dapat semakin berkembang dan sukses menjadi developer yang berkualitas untuk mendukung pengembangan properti di tanah air.
Nofry menjelaskan kebutuhan rumah di Indonesia sampai dengan saat ini masih sangat tinggi. Hal tersebut didukung dengan fakta bahwa masih terdapat 12,71 juta backlog perumahaan yang 47 persen-nya didominasi oleh kawula muda. Selain itu, setiap tahunnya terdapat 700-800 ribu tambahan keluarga baru, sebanyak 38,3% rumah tangga menghuni rumah yang tidak layak, dan sebanyak 5,8 juta milenial belum memiliki rumah.
“Kami berharap para alumnus Program Santri Developer Kebangsaan dapat menangkap peluang yang ada, sehingga dapat berkontribusi dan berperan tidak hanya dalam mendorong program perumahan nasional tapi juga perekonomian bangsa,” kata Nofry.
Upaya Dukung Sektor Properti
BTN sebagai pemimpin pangsa pasar Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Indonesia terus berupaya mendukung sektor properti, baik dari sisi supply (pasokan) maupun demand (permintaan).
Program Santri Developer Kebangsaan merupakan bentuk komitmen BTN meningkatkan jumlah dan kualitas pengembang perumahan yang akan meramaikan bisnis properti. Program yang dikembangkan Housing Finance Center BTN ini terus mengasah para alumnus Program Santri Developer Kebangsaan yang tergabung dalam ASANU.
“Alumni yang tergabung dalam Asosiasi Santri Developer Nusantara (ASANU) mengakuisisi sebuah perumahan yang terhambat perkembangannya di daerah Banjarnegara dan mengembangkan perumahan tersebut, lalu proyek di daerah Magelang dan melakukan akad kredit dengan BTN KCS Yogyakarta,” kata Nofry.
BTN, lanjut Nofry tidak akan berhenti di Pekanbaru untuk mendidik santripreneurship, tapi juga kota kota lain di wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua.
"Kami membuka lebar kerja sama dengan organisasi/komunitas lain yang memiliki kepedulian yang sama dengan BTN, yaitu mengembangkan jiwa kewirausahaan serta meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia untuk sukses berkarya di sektor properti tanah air,” kata Nofry.