Lawe dan Creativeans Akan Promosikan Tenun Karya Wanita Indonesia ke Mancanegara
Lawe adalah sebuah perusahaan sosial komunitas yang memberdayakan perempuan Indonesia dengan mengubah tenunan tradisional menjadi produk fungsional. Bisnis ini fokus meningkatkan kesejahteraan mereka yang terlibat dan membangun manusia, bukan semata-mata untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Lawe Indonesia meneken nota kesepahaman (MoU) dengan Creativeans di Yogyakarta, kemarin. Kedua pihak menjalin kerja sama dalam mendukung misi "the Project Matters".
The Project Matters adalah prakarsa pro-bono dari Creativeans. Tujuannya, memberikan kesempatan unik untuk menampilkan dan mempromosikan kekayaan warisan budaya Indonesia.
-
Sejak kapan Soto Podjok Kediri eksis? Terdapat tempat nyoto legendaris di Kota Kediri, Jawa Timur. Kabarnya, warung ini sudah eksis sejak 1926 silam.
-
Kapan Kesultanan Yogyakarta didirikan? Kesultanan Yogyakarta didirikan pada tahun 1755 sebagai hasil dari perjanjian politik yang mengubah peta kekuasaan di Pulau Jawa.
-
Kapan kanopi stasiun di Yogyakarta roboh akibat hujan disertai angin kencang? Hujan dan angin kencang yang terjadi pada Kamis (4/1) menyebabkan kanopi drop zone di sisi selatan Stasiun Yogyakarta roboh.
-
Kapan Istana Kepresidenan Yogyakarta resmi menjadi istana? Pada 6 Januari 1946, gedung itu resmi menjadi istana kepresidenan setelah Yogyakarta resmi menjadi ibu kota baru Republik Indonesia.
-
Kapan Bregada Keraton Yogyakarta bertempur melawan VOC? Salah satunya adalah pertempuran Keraton Yogyakarta melawan VOC di Jenar pada tahun 1951.
-
Kapan KEK Singhasari diresmikan? KEK Singhasari berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, wilayah ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak 27 September 2019.
Kemudian mendukung dan mengubah brand lokal menjadi lebih maju dengan menyediakan sumber daya dan keahlian yang dibutuhkan untuk berkembang di pasar kompetitif khususnya pasar internasional.
Creativeans juga siap membangun dan melakukan rebranding Lawe, agar brand Lawe dan hasil karya-karya wanita Indonesia bisa dibawa ke pasar internasional. Kampanye "The Project Matters" untuk menguatkan aspek promosi karya-karya hasil wanita Indonesia, khususnya hasil karya tenun tradisional untuk memperluas jangkauan pasarnya ke mancanegara, serta meningkatkan kesadaran konsumen baik lokal maupun mancanegara atas value dari warisan kultur dan kerajinan tangan Indonesia.
MoU ini diteken oleh Adinindyah, Chairperson Lawe, dan Kimming Yap, Direktur Creativeans.
"Visi proyek ini adalah untuk menyoroti pelestarian dan promosi budaya Indonesia dengan memanfaatkan kekuatan branding, desain, dan sustainability, sehingga membawa value bagi brand itu sendiri, komunitas lebih luas, dan lain-lain," ujar Yap, dalam rilisnya.
Menurut Yap, Lawe adalah brand tepat untuk menjalankan visi mereka melestarikan serta mempromosikan budaya Indonesia.
Pasalnya, kekayaan keragaman warisan budaya Indonesia memiliki makna sangat penting dan harus terus dilestarikan, serta diwariskan kepada generasi mendatang. Karena menjadi bagian integral dari identitas nasional negara.
©2023 Merdeka.com
“Di Creativeans, kami percaya brand yang penuh makna dapat membentuk masa depan dan membangun masyarakat yang lebih baik. Tujuan kami adalah berkolaborasi dengan brand yang memiliki visi sama dengan kami. Kami juga bertekad untuk menciptakan kisah brand yang penuh arti, yang menginspirasi perubahan positif di komunitas kami. Dengan misi Creativeans to Build Brands that Matter, kami berkomitmen untuk memberikan kontribusi yang berarti, baik untuk Lawe maupun untuk komunitas ini. Lawe adalah brand yang tepat sebagai penerima proyek ini," jelasnya.
Lawe adalah sebuah perusahaan sosial komunitas yang memberdayakan perempuan Indonesia dengan mengubah tenunan tradisional menjadi produk fungsional. Bisnis ini fokus meningkatkan kesejahteraan mereka yang terlibat dan membangun manusia, bukan semata-mata untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Lawe bekerja sama dengan para penenun untuk menyediakan bahan dasar. Kemudian mengolahnya menjadi produk siap pakai, dengan desain produk disesuaikan berdasarkan kapasitas dan kemampuan para pengrajin. Para pengrajin melaksanakan produksi di rumah mereka sendiri, dan Lawe melakukan kontrol kualitas sebelum memasarkan produk.
Sementara, Creativeans merupakan perusahaan design management and branding yang berdiri sejak 2012. Saat ini Creativeans menjadi salah satu konsultan terkait branding untuk berbagai korporasi di Singapura, Jakarta, Vancouver (Kanada) dan Milan (Italia).
Baca juga:
Hadiri HUT Dekranas, Atalia Praratya dan Gusti Kanjeng Bendara Kagumi Kota Medan
Tingkatkan Peluang Ekonomi, UMKM di Kawasan Geopark Sumut Dibekali Pelatihan Ini
Mengenal Riman, Kopiah Khas Aceh Peninggalan Zaman Sultan Iskandar Muda
Kerancang Bukittinggi, Kerajinan Bordir Bernilai Tinggi Khas Sumatra Barat
Cantiknya Tas Daun Pandan Buatan Emak-emak di Pandeglang, Harganya Cuma Rp12 Ribu
Pemkab Sergai Promosikan Ragam Kerajinan UMKM, Dongkrak Gairah Perekonomian Daerah