Luhut: Omicron Baru Ada di Wisma Atlet, Belum di Tengah Masyarakat
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyatakan, pemerintah sudah mengantisipasi penyebaran Covid-19 varian omicron di tengah masyarakat.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyatakan, pemerintah sudah mengantisipasi penyebaran Covid-19 varian omicron di tengah masyarakat.
Hal ini dilakukan pasca ditemukannya kasus pertama varian omicron di Tanah Air pada satu petugas kebersihan di Wisma Atlet, Jakarta, dan beberapa WNI dari luar negeri.
-
Kapan otot panggul bisa melemah? Kelemahan otot panggul dapat terjadi karena penuaan, kehamilan, persalinan, operasi panggul, atau faktor genetik.
-
Kapan O ditangkap? Ia ditangkap saat tengah bekerja di pabrik tahu di Kampung Parit Timur, Desa Banjarsari Timur, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Kapan P.K. Ojong meninggal? Sebulan kemudian, Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980.
-
Kenapa Luka Jahitan bisa membengkak? Penyebab Luka Jahitan Bengkak yang Perlu Diwaspadai, Kenali Gejalanya Faktor utama luka jahitan bengkak adalah reaksi inflamasi tubuh terhadap proses penyembuhan.
-
Kapan Lukman Hakim meninggal? Lukman Hakim meninggal di Bonn pada 20 Agustus 1966.
"Saya ulangi, omicron itu sampai saat ini baru terdapat di Wisma Atlet. Itu sudah di-contain, sudah di-lockdown oleh Menteri Kesehatan. Dan ada tiga peluang lagi di Manado. Sampai saat ini kita belum ditemukan kasus (omicron) di tengah masyarakat" seru Luhut dalam sesi teleconference, Senin (20/12).
Luhut mengklaim, perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia masih berada pada tingkat yang rendah pasca ditemukan kasus pertama omicron di Nusantara. "Hari ini sudah melewati 157 hari sejak puncak kasus varian delta. Angka terus menunjukan terkendalinya pandemi Covid-19," ujar dia.
Namun, ia tak mau jumawa dengan keberhasilan itu. Sebab, lonjakan penyebaran kasus Covid-19 khususnya varian omicron bisa saja terjadi sewaktu-waktu.
"Tapi ingat, angka ini bisa melonjak dalam waktu satu minggu saja. Pengalaman kita pada waktu bulan Juli yang lalu," imbuh Luhut.
"Pemerintah tetap waspada dan memantau perkembangan kasus varian omicron. Pemerintah tetap memakai ppkm sebagai basis pengetatan masyarakat," tandasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Imbas Omicron, WNA dari Inggris, Norwegia dan Denmark Dilarang Masuk Indonesia
Pemerintah Pertimbangkan Karantina Kedatangan dari Luar Negeri 14 Hari Mulai 2022
Ahli Penyakit Menular AS Peringatkan Mudik Natal Dapat Tingkatkan Penyebaran Omicron
Peneliti Ungkap Jenis Vaksin Yang Kuat Lawan Omicron
Iran Umumkan Kasus Covid Varian Omicron Pertama
Mampukah Penggunaan Masker Dobel Tangkis Omicron?