Luhut Optimis Proyek IKN dan Program Makan Gratis Tetap Jalan Meski Negara Harus Bayar Utang Rp800 Triliun di 2025
Luhut bilang rasio utang pemerintah hingga saat ini masih dalam batas kewajaran.
Luhut bilang rasio utang pemerintah hingga saat ini masih dalam batas kewajaran.
- Presiden Jokowi Siapkan Belanja Negara Rp3.613 Triliun di 2025, Berapa Buat IKN dan Program Makan Bergizi Gratis?
- Begini Respons Luhut Jika Proyek IKN Tak Jadi Prioritas Utama Prabowo-Gibran
- Luhut: Utang Indonesia Masih Sangat Rendah, Program IKN dan Makan Bergizi Gratis Bisa Diselesaikan
- Program Makan Siang Gratis Prabowo Butuh Rp450 Triliun Setahun, Benarkah Bakal Gunakan Anggaran Subsidi BBM?
Luhut Optimis Proyek IKN dan Program Makan Gratis Tetap Jalan Meski Negara Harus Bayar Utang Rp800 Triliun di 2025
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan berbagai program kerja pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tidak akan tetap berlanjut meskipun tahun depan Negara harus membayar utang Rp800 triliun di tahun 2025 mendatang.
Luhut bilang rasio utang pemerintah hingga saat ini masih dalam batas kewajaran. Pembayaran utang-utang yang jatuh tempo pun bisa dikendalikan tanpa mengganggu program-program pemerintah lainnya.
"Soal pembayaran utang, semua berjalan baik kok. Masih kita debt to GDP kita masih bagus, enggak ada yang perlu dirisaukan. Kita jauh lebih bagus dari banyak negara," kata Luhut usai menghadiri acara The Global Dialoge On Sustainable Ocean Development, di Sanur, Kota Denpasar, Jumat (5/7).
Luhut membeberkan usai dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo-Gibran akan melanjutkan berbagai macam program warisan dari Jokowi. Salah satunya pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Program ini diklaim akan berlanjut pada pemerintahan selanjutnya meskipun anggarannya memang tidak sedikit.
Mengingat, bagi Luhut model ekonomi yang dijalankan Indonesia tidak akan bermasalah hingga 5 tahun ke depan.
"Begini, saya sudah berkali-kali sampaikan hasil economic model yang dibuat, saya lihat tidak ada masalah pendanaan lima tahun ke depan," kata Luhut.
Selain pembangunan IKN, program Prabowo-Gibran yang bakal membutuhkan anggaran besar lainnya yakni bagi-bagi makanan bergizi secara gratis.
Meski terkesan baru di Tanah Air, Luhut menyebut program serupa telah dilakukan 193 negara di dunia.
"Saya pikir itu program yang bagus sekali karena ada di 193 negara, sudah (melakukannya) dan itu akan membantu rakyat kita dan dilakukan secara bertahap, tingkat, berlanjut. Jadi tidak ada yang aneh," kata Luhut.
Sebaliknya, Luhut menyangsikan banyak pihak yang tidak mendukung atau tidak setuju dengan program baru ini.
"Saya rasa aneh sama orang yang tidak mau rakyatnya dikasih makan bergizi. Itu aneh, yang perlu mereka tanya ini dilakukan benar enggak?, jawabannya benar, tentu kita enggak mau gagal," lanjut Luhut.
Untuk itu, Luhut meminta masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan terkait keuangan negara di masa pemerintahan mendatang.
"Jadi tidak perlu khawatir," kata Luhut.
Diberitakan sebelumnya, jumlah utang jatuh tempo Indonesia di tahun 2025 tembus Rp 800 triliun. Utang jatuh tersebut terdiri dari Rp705,5 triliun berupa Surat Berharga Negara (SBN) dan Rp94,83 triliun berupa pinjaman.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan utang jatuh tempo itu tidak masalah selama persepsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), kondisi ekonomi, dan kondisi politik nasional tetap terjaga.
"Jadi kalau negara ini tetap kredibel, APBN-nya baik, kondisi ekonominya baik, kondisi politiknya stabil maka sudah hampir dipastikan risikonya kecil,"
kata Sri Mulyani dalam rapat dengar bersama Komisi XI DPR RI, Kamis (6/6) lalu.